Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Bahagia, Bersyukur Butuh Pengetahuan dan Keterampilan

Diperbarui: 5 November 2020   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (klikdokter.com)

Selama masih didunia tidak ada kesedihan abadi,  setiap kesediahan pasti ada ujungnya yaitu kebahagiaan,  untuk mencapai kebahagiaan tahapan yang harus dilalui salah satunya adalah merasa tak layak untuk sedih.

Saat seorang mulai merasa tidak lagi sedih,  ia punya pilihan untuk mengakhiri kesedihan itu dengan bahagia, mungkinkan?

Mungkin saja bagi yang benar benar mau bahagia,  bagi penikmat kesedihan itu pilihan mau tetap disitu atau mengakhiri.

Bagi yang tidak mau mengakhiri kesedihan pada masa tertentu ia akan lelah dan tanpa ia sadari terbiasa dengan kesedihannya dan menjadi biasa bahkan tak jarang malah menjadi bahagia saat ia menemukan hikmah atas kesedihan itu. Begitulah kehidupan.

Sama saat anda mengejar kereta dan terlambat 5 menit kereta meninggalkan anda di stasiun,  padahal anda sangat yakin perjalanan kereta kali ini adalah perjalanan menggapai impian yang paling nembahagiakan dalam hidup anda.

Tapi.... Hanya karena 5 menit anda terlambat,  dan hilang kesempatan menggapai impian dan kebahagiaan anda,  sedih?  Pastinya,  marah?  Bisa jadi atau banyak perasaan lain.

Tapi....  Saat 15 menit bahkan anda masih neratapi kesedihan itu ternyata kereta mengalami musibah atau kecelakaan.

Apa anda masih tetap bersedih atau anda justru bersyukur atas keterlambatan 5 menit ini?

Ya..  percayalah,  anda layak untuk bahagia,  hari ini apapun alasan dan kondisi anda.

Tidak mudah memang menerima keadaan,  tidak mudah memang bersyukur tapi bukan berarti tidak bisa atau tidak mungkin dilakukan,  bahkan menerima dan bersyukur juga butuh ketrampilan,  artinya harus sering dilatih dan praktek,  untuk bisa latihan dan praktek dengan baik pastinya harus belajar dan memahami bagaimana menerima dan bersyukur dengan baik.

{{{ positif,  sehat dan bahagia }}}

Aziz Amin | Kompasianer Brebes,  Trainer & Hipnoterapist di Brebes,  WA 0858.6767.9796




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline