Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

"Para Penerka", Kritik Sosial atau Kecerdasan Seni?

Diperbarui: 3 April 2020   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (hot.detik.com)

Siapa yang tidak kenal " Bang Iwan " ?, masyarakat Indonesia sudah sangat akrab dan sangat kenal dengaan sosok " Bang Iwan " atau " Iwan Fals " seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di Indonesia.

Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 yang memiliki nama " Virgiawan Listanto " yang lebih terkenal dengan nama panggungnya Iwan Fals memiliki gaya bermusiknya yang unik pop, rock, country, dan folk pop dan liriknya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang politik.

Saya mengganggap Bang Iwan adalah seorang legenda musik Indonesia yang memiliki ruh dan serasa hidup dalam setiap baik sairnya, baik kritik politik, sosial bahkan romansa yang menjadikan lagunya melegenda sampai saat ini.

Beberapa karya Bang Iwan sangat melegenda, seperti beberapa lagu yang mengkritik perilaku sekelompok orang ; Wakil Rakyat, Tante Lisa. Lagu lain sebagai empati bagi kelompok marginal Bang Iwan hadirkan Siang Seberang Istana, Lonteku, bahkan dalam momen bencana besar yang melanda Indonesia bahkan di luar Indonesia, bang iwan pernah menghadirkan karya Ethiopia.

Wajar saja kalau dari semua catatan sejarah Bang Iwan maka ia memiliki banyak fans fanatik yang sangat memuja dan menjadikan bang iwan bukan hanya sebagai idola melainkan sebagai panutan. Kaum "akar rumput" sebutan fans fanatik ini pada tahun 1999 bulan agustus mendirikan Yayasan Orang Indonesia yang dikenal dengan OI yang mewadahi aktifitas penggemar Iwan Fals.

Jagad dunia maya lagi rame dihebohkan dengan pemberitaan tentang rilis lagu baru Iwan Fals yang berjudul " Para Penerka " dimana sekarang viral lirik para penerka yang merupakan kumpulan kata kata puitis yang sarat akan makna menyentil usil pada para tangan tangan yang usil dan mulut jahil yang menerka -- nerka di saat pandemi covid 19 sedang terjadi di dunia termasuk Indonesia.

Lagu ini memang sangat positif menjadi angin segar bagi kita penikmat musik khususnya sahabat -- sahabat saya OI yang ada diseluruh nusantara, bagaimanapun ini menjadi kritik sosial yang sangat baik khususnya bagi saya yang kebetulan menjadi salah satu petugas yang ada di garda depan penanganan Covid 19.

Semoga saja ini menjadi sentilan yang menyadarkan mereka para penerka yang senang dan mudah memperoduksi hoax atau menyebarkan dengan tanpa melakukan konfirmasi atau cek and recek data terkait pemberitaan yang merupakan hanya prasangka yang mencela.

NOAH  dan Musica Studio's

Ini menjadi menarik saat saya melihat bahwa Bang Iwan kali ini tidak sendiri, berkolaborasi dengan NOAH yang kembali lagi kita sama -- sama tahu siapa NOAH yang pasti pikiran bawah sadar kita akan mengaitkan dengan sang vokalis Ariel.

Nazril Irham yang lebih dikenal dengan Aril NOAH juga merupakan legen di belantika musik Indonesia, selain ia sangat piawai merangkai kata -- kata puitis yang membuat para fansanya menjadi tergila -- gila, seperti Bang Iwan yang memiliki fans fanatik, NOAH juga memiliki fans yang sangat luar biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline