Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Rahasia Inti Hipnotis

Diperbarui: 4 Mei 2018   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hipnotis.net

Sekali ini kembali nulis lagi tentang hipnotis,

Walaupun sebenarnya kata hipnotis tidak tepat karena sebanarnya hipnotis dalam artian makna sesuangguhya berarti orang yang memiliki kemampuan hipnotis itu. Maksudnya bagaimana ?

Hipnotis yang biasa disebut di Indonesia sebenarnya maksudnya hypnosis sepeti awal mula diperkenalkan oleh dr. James Braid seorang ahli bedah dan seorang penulis yang produktif dan andal, adalah orang yang pertama yang menjelaskan dan memberika nama hypnosis dari sudut pandang psikologi.

Beliau juga disebut sebagai Bapak Hipnotis, artinya bahwa sebenarnya penyebutan yang benar adalah hypnosis untuk proses bagaimana seorang memasuki kondisi bawah sadar sehingga relatif ia lebih sugestif, mudah menerima ide, sadaran, gagasan atau masukan dari orang lain.

Sementara kata hipnotis ( hypnotist ) adalah seorang yang memiliki kemampuan hypnosis, dan di Indonesia semua dilebur menjadi sama dengan sebutan HIPNOTIS.

Proses nya disebut hipnotis, pelakunya yang melakukan hipnotis dinamakan tukang hipnotis, juru hipnotis dan orang yang terhipnotis disebut subjek / atau pada kasus tertentu masyarakat mengaggap sebagai korban hipnotis.

HIPNOTIS DAN KEJAHATAN

Banyak yang mengaitkan seolah hipnotis adalah saudara dekat dari tindak kejahatan, hal ini terkait banyaknya pemberitaan yang seringkali mengatasnamakan hipnotis sebagai bagian dari proses jalannya kejahatan di masyarakat.

Benarkah demikian ?

Tidak semuanya benar demikian walaupun bisa jadi demikian, tapi erlu diketahui seringkali orang yang melaporkan diri sebagai korban kejahatan hipnotis ternyata tidak benar -- benar terhipnotis, akan tetapi ia sebenarnya telah ditipu.

Ya ditipu, atau dibohongi seorang yang pinter berkomunikasi sehingga membuat korban terbuai bujuk rayunya dan terpengaruh sehingga mau mengikuti apapun yang dikatakan si penipu, dan saat korban menyadari bahwa ada yang berpindah tanggan dan merasa ada yang hilang biasanya baru menyadari bahwa ia telah lalai dan bilang " terhipnotis ".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline