Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

OJOL Itu Menjemput Apa Mengejar Rezeki

Diperbarui: 30 April 2018   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.disiniajatempatnya.com

Eranya online, eranya semua keperluan manusia dimudahkan dan diinstanskan, salah satu yang hits dan memiliki eran besar diantar sekian banyak fasilitas online adalah OJOL ( Ojek Online ), "tahukah apa ojek online ? " atau jangan -- jangan " anda adalah ojek online juga ? "

Saya sempat mendaftar sebagai ojek online untuk mengeksplorasi pengalaman menjadi bagian dari perkebangan peradaban dunia hahahaha, ya tapi apa daya memang belum di takdirkan walaupun pihak managemen memanggil tapi istri dan orang tua melarang dengan alasan takut suaminya digondol pelakor.

Abaikan alenia ke dua, sederhananya adalah bahwa ojek online itu tentu diera sekarang sangat bermanfaat da sebagai alternatif pilihan ditengah kemacetan dan minimnya lahan parkir, dengan menggunakan fasilitas ojol ini kita akan muda mobilitas dari tempat satu ke tempat lain tanpa pusing kena macet atau bingung memarkir kendaraan.

LAIN PADANG LAIN ILALANG

Pepatah dulu mengatakan " lain padang lain ilalang " demikia juga lain kandang lain binatang, artinya pastilah kalau pelayanan ditangani oleh orang yang beda dengan cara yang beda maka rasa dan kepuasan akan berbeda pulas.

Aplikasi boleh sama, jaket driver juga boleh sama, dan system juga bisa sama, tapi apa bisa menjamin anda mendapatkan fasilitas pelayanan yang prima dari draiver ojek online ?  

Tentu jawabannya tidak, ya karena lain orag lain isi kepala dan pola pikirnya menghadapi konsumen, dan pastinya bahwa kondisi kendaraan dan psikologi draiver berbeda -- beda.

Disini sebagai konsumen anda akan sangat mengerti dan memahami bagaimana kualitas draiver yang memberikan pelaayanan pada anda dan tentunya biasanya anda akan menhargainya denga memberi bintang.

BINTANG SATU ATAU BINTANG TUJUH ?

Ini menarik bagi konsumen yang memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dari para driver ojol yang tidak memperhatikan kepuasan pelanggan, tidak memperhatikan bagaimana pelayanan prima.

Pola pikir driver ojol yang seperti ini yang kadang konsumen sudag merasa kelebihan bintang dalam pikirannya sehingga puyeng ( mumet ), aplikasi ojol hanya menyediakan bintang maksimal lima bintang untuk menunjukan kepuasan pelanggan, dan kalau ebih dua ( bintang tujuh ) artinya konsumen dibuat dongkol !!!!, mumet kepala. Apalagi saat begitu sampai driver bilang " bapak / ibu jangan lupa kasih bintang lima ya ".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline