Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Penting Mana, Mengubah Diri atau Orang Lain?

Diperbarui: 25 April 2018   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.scarymommy.com

Setiap orang pasti memiliki persoalan dalam kehidupannya, hanya setiap masalah pasti memiliki kadar dan tingkatan masing masing sesuai dengan bagaimana seorang memandang dan menyikapinya.

Sejak tahun 2012 berinteraksi dengan banyak orang yang meyakini bahwa ia memiliki masalah paling berat se dunia, tentu menghadirkan banyak hal yang kadang penulis kembali kepada kesadaran pribadi bahwa sejatinya apapun yang telah banyak terjadi di Griya Hypotherapy MPC bukanlah apa apa tanpa kuasa Allah Ta'ala.

Bahwa kenyataannya dalam konteks sebagai seorang hypoterapist atau praktisi terapi komplementer lain yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes sebagai Pengobat Tradisional dengan Nomor STPT : 440 / 2833 / 2012 juga memiliki permasalahan secara pribadi baik dengan diri sendiri, keluarga maupun lingkungan.

Ya... memosisikan sebagai orang yang tidak terlibat langsung dengan masalah maka seorang relatif akan lebih mudah memberikan analisa, masukan, saran bahkan solusi yang benar benar tidak terfikirkan bagi yang sedang menghadapi masalah itu sendiri. Hal ini yang mendasari tidak ada manusia yang 100% dapat hidup mandiri tanpa membutukan orang lain.

Manusia sebagai mahluk sosial tentunya akan sangat membutuhkan intersaksi dengan mahluk lain khususnya orang sekitar. Akan tetapi seringkali dalam berkomunikasi ada banyak faktor yang mendasari komunikasi tidak berjalan sesuai harapan dan menimbulkan persoalan yang dimaknai sebagai permasalahan dari level yang sangat ringan, ringat, sedang bahkan dianggap berat.

GANGGUAN PIKIRAN

Saat seorang mengalami kondisi yang demikian sudah pasti element diri manusia itu sendiri pasti akan terganggu, kalau dalam pemahaman penulis bahwa manusia terbagi menjadi 3 element yaitu ; Pikiran, Tubuh / Fisik dan Jiwa, setiap ada satu hal yang dianggap sebagai masalah sedikit banyaknya akan mulai mempengaruhi pola makan, pola aktifitas dan pola istirahat nya yang serig dianggap sebagai gangguan pikiran / psikologis.

Seiring dengan perkembangan tehnologi dan adanya media sosial dan sarana telekomunikasi elektronik, banyak yang seringkali salah langkah dalam upaya mengurangi dampak gangguan pikiran tersebut, bahkan seringkali kejebak pada kondisi penderitaan yang jauh lebi dalam dengan pemanfaatan sarana tersebut yang tak bijak.

Contoh :

Saat seorang berusaha menyampaikan perasaan emosi, baik sedih, sakit hati, amarah dll di media sosial atau langsung kepada orang yang terlibat seringkali yang terjadi bukan masalah makin mendekati terselesaikan akan tetapi memunculkan masalah tambahan.

Seringkali saat seorang mengalami gangguan psikologis, nggak bisa tidur, sering sesak, nyeri dada, nitnya mencari solusi embaca internet, artikel dll, masuk group dengan penyekit yang serupa seperti komunitas penyakit maag, penderita GERD, orang gangguan tidur dll, maka yang terjadi bukannya makin baik, tapi jusru apa yang ia baca keluhan dan penderitaan orang lain justru menjadi pelengkap yang ia cari dalam tubuhnya dan mulai perlahan muncul keluhan yang sama di komunitasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline