Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Anak Itu Objek atau Subjek dalam Proses Pertumbuhannya

Diperbarui: 22 April 2018   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: nova.grid.id

Setiap orang tua pasti berharap anaknya sukses, berharap anak nya tumbuh dan berkembang seperti harapan orang tua dan kesuksesan dunia dan akherat dengan mengharapkan bahwa kelak anak akan menjadi anak yang sholeh / sholehah, berguna bagi agama, nusa dan bangsanya serta membanggakan kedua orang tuanya.

Era digital era yang luar biasa bagi pola pendidikan generasi saat ini, pergeseran nilai dan tata cara mendidik berkmbang sangat pesat, anak -- anak lebih terbiasa beriteraksi dengan alat -- alat elektronik dari pada bermaen dengan teman sebayanya.

Tentu alat tehnologi memiliki segudang manfaat dan sisi positif, akan tetapi ada potensi bahaya yang sangat mengancam keberlangsungan perkembangan anak sesuai dengan usianya bahkan penanaman program bawah sadar yang menjadi antisosial.

Anak -- anak seringkali merasa baik -- baik saja tanpa harus berinteraks dengan orang lain, bahwa ketersediaan kuaota internet dan sarana pendukungnya sudah cukup menopang kehidupannya dan atas nama modernisasi ini orang tua seringkali dibuai dengan ego pibadi merasa bangga bila dapat mencukupi sarana modern bagi anak sebagai pengakuan atas kemapanan.

GADGET UNTUK HAL POSITIF

Semua berawal dari hal yang berbungkus niat positif, tidak ada prilaku apapun yang dilakukan manusia tanpa ada tujuan atau niat positif. Bahkan seorang pencuri sekalipun ia mencuri pasti ada niat positif bagi dirinya, seperti mencukupi kebutuhan keluarganya, atau hanya untuk menunjukkan kebanggan pada teman -- temannya utuk mendapatkan pengakuan bahwa ia adalah pencuri yang handal.

"Akan tetapi apakah niat positif itu benar ?"

Tentu saja niat positf untuk diri sendiri belum tentu benar kalau dipandang dari berbagai aspek nilai -- nilai yang berlaku dimasyarakt, baik nilai agama, sosial, hukum dan lain sebagainya, kkesimpulannya adalah, bahwa manusia akan mencari alasan yang akan menjadi daya ungkit dirinya untuk melakukan dan daya ungkit atau motivasi itulah pasti memiliki nilai positif yang adakalanya sangat penting bagi dia tanpa meperdulika kaitan dengan orang lain atau masa depan.

Sama seperti bagaimana mendidik anak, banyak sekali orang tua karena minimnya pengetahuan atau karena sangkin banyaknya pengetahuan seringkali memperlakukan anak sebagai objek bukan subjek, apapaun perkembangan anak diharapkan sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua.

Menariknya atas nama ego kemewahan, ego untuk diakui da ego -- ego lain yang sebenarnya semua untuk kepentingan orang tua anak menjadi sebuah objek yang dieksplorasi orang tua untuk memuaskan apa yang diharapkan orang tua, dan dalam kacamata modern adalah seringkali menjadi sebuah capaian yang semu atas nama " Anak Sukses ".

Hypnoparenting Guru TK / PAUD, Dok Pribadi

ANAK ADALAH SUBJEK BUKAN OBJEK
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline