Era digital era banjir informasi dari segala kelebihan dan kekurangannya, tentunya ini menyulut yang beberapa hari ini mulai rame kembali setelah Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan upaya hukum penahanan terhadap tersangka ZZ (Gubernur Jambi periode 2016 -- 2021) untuk 20 hari ke depan di Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur Cabang KPK.
Jujur saja penulis nggak memiliki data yang tepat berapa banyak jumlah pejabat khususnya Kepala Daerah yang terlibat kasus korupsi dan berakhir dengan tidak menarik menggunakan rompi oranye khas KPK, tentunya akan menjadi jalan cerita yang tidak menarik saat melihat dokumentasi bagaimana beliau -- beliau yang terhormat memulainya dengan hiruk pikuk dan hingar bingar kampanye dan janji politik mensejahterakan rakyat.
Bila mengamati perjalanan KPK, semakin banyak KPK melakukan OTT maupun penetapan tersangka bukan semakin turun akan tetapi semakin meniningkat khususnya beliau yang diberikan amanah Kepala Daerah, baik Bupati / Wali Kota, Wakil Bupati / Wakil Walikota maupun Gubenur dan Wakil Gubenur, " ada apa sebenarnya ? "
Penulis sama sekali nggak punya kapasitas untuk menganalisa persoalan politik ataupun terkait dengannya, tapi dalam kapasitas sebagai masyarakat justru penasaran seperti apa sebenarnya Negara Indonesia tercinta ini dan Bangsa Indonesia ini yang konon katanya Bangsa yang Hebat, kaya dan makmur.
Ada banyak pertanyaan dalam pikiran ini yang semuanya muaranya adalah perasaan ragu bahwa apa mungkin INDONESIA BEBAS KORUPSI ?, sebagai bagian dari upaya merangkumnya penulis menyusunnya beberapa pertanyaan sederhana yang ternyata untuk menjawabnya penulis sama sekali mengalami kendala yang luar biasa.
- Bagaimana ya caranya agar Indonesia benar -- benar bebas Korupsi ?
- Hal apa yang mungkin harus terjadi, agar Kepala Daerah tidak lagi KORUPSI ?
- Kira -- kira hal apa yang harus terjadi di Negara Indonesia / yang harus dilakukan Bangsa Indonesia biar budaya korupsi ditinggalkan ?
- Apa mungkin kalau Kepala Pemerintahan tidak korupsi sementara jajaran dibawahnya dan masyarakat juga memiliki budaya korupsi ?
- Bagaimana ya untuk bener -- benar menjadikan Indonesia Bebas Korupsi ?
KORUPSI BERAWAL DARI DIRI SENDIRI
Bicara tentang korupsi membuat energi terkuras habis untuk mengikuti pergerakan KPK yang aktif mengejar, membongkar dan melakukan OTT pada pelaku tindak pidana korupsi, tapi alih - alih dapat memberantas tidak korupsi di Indonesia, yang ada menguragi jumlah koruptor pun tidak.
Tentunya ini bukan karena kinerja KPK yang kurang baik atau tidak baik, meainkan penulis memandang bahwa korupsi adalah sebuah prilaku menyimpang dalam kewajaran yang terlanjur dipahami dimasyarakat sebagai budaya.
Kenapa penulis tuliskan dipahami budauya ? , ya... kita sudah sangat kental banget dengn budaya korupsi dari masa anak -- anak, bahkan saat disekolah dasar sampai dengan kita masuk bangku perkuliahan budaya korupsi sejatinya telah masuk pikiran bawah sadar kita.
Anak -- anak secara gelombang pikiran ia selalu berada di gelombang alfa dan theta dimana itu adalah gelombang bawah sadar sehingga apapun yang ia lihat, dengar dan rasakan akan benar benar mudah masuk terekam dan dijadikan pendoman dan menjadi prilaku.
Saat orang tuanya membiasakan ia melihat orang tuanya memberikan ucapan terima kasih dengan memberikan amplop uang terima kasih, baik ia mengurus surat -- surat di kelurahan, baik membayar jasa pertolongan orang lain dan orang tua memberikan ucapan terima kasih dengan uang, maka.... apabila anak melihat tanpa edukasi yang cukup, ia akan mulai memahami bahwa pertolongan identik dengan ucapan terima kasih dan ucapan terima kasih identik dengan hadiah.