Candi Singosari merupakan salah satu candi yang bercorak hindu budha. Candi ini adalah candi peninggalan Kerajaan Singhasari. Lokasi candi Singosari bertempat di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia, sekitar 10 km dari Kota Malang. Candi ini merupakan tempat pendharmaan bagi raja Singhasari terakhir, yaitu Kertanegara, yang meninggal pada tahun 1292 M. Candi ini berada di lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuno pada ketinggian 512m di atas permukaan laut.
Candi Singasari ditemukan oleh Nicolaus Engelhard seorang berkebangsaan Belanda yang menjabat Gubernur Pantai Timur Laut Jawa sejak 1801 sampai pada 1803. Sebagai Gubernur Pantai Timur Laut Jawa yang berkedudukan di Semarang, Engelhard bertemu dengan pimpinan keraton Surakarta dan Yogyakarta sekaligus mengunjungi Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Candi Sari pada 1802. Ia lalu melakukan darat ke daerah Malang, Jawa Timur di mana ia menemukan reruntuhan bangunan yang dikenal sebagai Candi Singasari. Engelhard adalah orang Eropa pertama yang mengemukakan beberapa perbedaan pada candi-candi yang dibangun di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Atas perintah Engelhard, arca-arca di Candi Singasari mulai dipindahkan pada 1804 dan diangkut ke Belanda pada 1819, ditujukan untuk raja Belanda atau museum. Sebagian arca menjadi koleksi museum-museum di Leiden, Belanda. Sebagian lagi dipindahkan ke tempat tinggal Engelhard di Semarang sebagai koleksi pribadi.
Ketika Hindia Belanda dikuasai Inggris (1811-1816), Thomas Stamford Raffles yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda mengunjungi candi ini pada 1815. Raflles juga menyebutkan kunjungannya ke Malang dan hubungannya dengan Engelhard di bukunya The History of Java (1817). Candi ini disebut berada di tengah hutan jati yang baru dibabat pada tahun 1820.
Demikianlah asal muasal ditemukannya candi Singosari yang berlokasi di Malang. Sebagaimana mestinya kita harus ikut serta dalam menjaga peninggalan-peninggalan zaman dahulu yang merupakan warisan budaya para leluhur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H