Lihat ke Halaman Asli

Azizah Nur Alfi

penggiat kepemiluan

UMKM Mulai Menggeliat Pasca Pandemi, BRI Tancap Gas Salurkan Kredit

Diperbarui: 19 Desember 2022   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pada awal Desember ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa aktivitas sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin bergeliat sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin kuat. Hal itu disampaikan menteri yang pernah menjabat sebagai Direktur di Bank Dunia tersebut dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022, seperti diberitakan oleh Bisnis.com.

Seperti kita ketahui bahwa Pandemi Covid-19 telah menyebabkan menurunnya perekonomian dan aktivitas di berbagai sektor dan wilayah di Indonesia. Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi yang paling terdampak.

Pemerintah bergerak cepat dengan menggelontorkan berbagai stimulus untuk menyelamatkan UMKM dari keterpurukan. Dari sisi pembiayaan misalnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) 3 persen hingga relaksasi restrukturisasi kredit.  

Kebijakan yang telah berjalan sekitar 2 tahun itu memberikan hasil positif, seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa sektor UMKM sudah mulai bergeliat. Hal itu senada dengan survei atau indeks bisnis yang dirilis oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Survei tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan aktivitas UMKM meningkat signifikan sejak kuartal I/2021 dan terus meningkat dengan indeks mencapai level di atas pra pandemi Covid-19 yaitu pada level 100 pada kuartal IV/2021.

Sri Mulyani mengatakan bahwa indeks bisnis selama tiga kuartal berturut-turut bertahan di atas 100. Indeks bisnis ini menunjukkan adanya geliat kegiatan dari UMKM yang mulai pulih dari berbagai pukulan akibat pandemi. 

Pemulihan di sektor UMKM juga tercermin dari kinerja perbankan sebagai pemberi fasilitas pembiayaan. Data Bank Indonesia menunjukkan, kredit yang disalurkan perbankan pada Oktober 2022 tumbuh 11,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 10 persen pada bulan yang sama.

Dalam pernyataan dikutip dari Youtube Bank BRI, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso mengatakan kalau pertumbuhan kredit melebihi pertumbuhan dana masyarakat, maka hal itu adalah tanda ekonomi pulih. 

Kenapa bisa begitu? Dia menjelaskan kondisi tersebut menunjukkan masyarakat mulai mencari kredit untuk pengembangan usahanya yang otomatis mendorong pertumbuhan kredit. Demikian halnya, masyarakat mulai menarik tabungannya untuk berusaha.

Sunarso mengatakan perbankan masih memiliki ruang untuk pertumbuhan kredit mengingat Loan to Deposit Ratio (LDR) baru mencapai 83 persen. LDR adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing.

BRI Tumbuh Bersama UMKM

Pemulihan di sektor UMKM juga tercermin pada kinerja BRI pada periode Januari-September 2022. Dalam laporan kinerjanya, BRI mencatat total kredit dan pembiayaan BRI Group tumbuh 7,92 persen menjadi Rp1.111,48 triliun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline