Saat ini dunia tengah dilanda pandemi covid-19. Hal ini berdampak pada banyaknya aspek kehidupan kita yang berubah. Mulai dari diharuskannya memakai masker saat keluar rumah hingga menjaga untuk tidak kontak fisik dengan orang lain. Secara alami kita juga menjadi lebih berhati-hati bila disekitar orang dan berinteraksi seminimal mungkin.
Pandemi covid-19 yang datang tiba-tiba mengharuskan kita untuk menerima situasi dan sistem baru dengan penuh ketidaksiapan dan kekurangannya. Tentu saja yang kita tau adalah jika bersekolah itu berarti kita harus berangkat pagi, dengan memakai seragam yang lengkap, belajar di sekolah dan juga bertemu teman-teman.
Namun karena pandemi ini, sekolah yang kita ketahui ialah membuka laptop atau hp lalu belajar. Tidak peduli akan wajah bengkak dan keadaan yang masih terkantuk-kantuk ataupun penampilan yang terkadang tidak sesuai dengan ketentuan yang seharusnya berlaku.
Pembelajaran yang diterapkan sejak pandemi menyerang tentu saja tidak efektif. Pelajar serta mahasiswa diharuskan untuk cepat beradaptasi dengan keadaan serta sistem yang berlaku agar tidak banyak tertinggal tanpa mempertimbangkan mental perseorangannya.
Hal ini membuat pelajar serta mahasiswa yang ada menginginkan kembali adanya pembelajaran tatap muka dan keadaan seperti sedia kala dimana pembelajaran itu dilakukan di sekolah, bukan di rumah.
Pandemi di Yogyakarta saat ini telah mengalami penurunan. Hal ini tentu saja sangat dimanfaatkan oleh berbagai macam instansi untuk mulai menerapkan sistem offline, salah satu lembaga yang juga memanfaatkan situasi ini ialah lembaga pendidikan. Sekolah-sekolah di daerah Yogyakarta mulai menerapkan sistem Hybrid atau sistem setengah online setengah offline. Hal ini juga akan diterapkan di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Berdasarkan surat edaran yang sudah diberikan, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta akan memulai kegiatan semester genap Tahun Akademik 2021/2022 dengan sistem Hybrid dengan pertimbangan pembelajaran yang berupa kegiatan praktik/praktikum diutamakan untuk tatap muka dan tetap menjaga protokol kesehatan, sedangkan pembelajaran teori dilaksanakan secara daring.
Mahasiswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka pun harus memenuhi syarat yang telah diberlakukan, yaitu wajib sudah vaksin 2 kali, mendaptkan izin dari orang tua, dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta (comorbid) dan bersedia mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh satgas Covid-19 UNISA.
Tetapi kebijakan mengenai pembelajaran tatap muka ini dapat sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang ada di Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H