Lihat ke Halaman Asli

aziz ahlaf

kita hanya berbeda acara dalam menggapai ridho tuhan

Bagaimana Jika Beneran Lockdown?

Diperbarui: 22 Maret 2020   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi jika lockdown//dokpri

ya tinggal Lockdown aja, jika kiranya itu langkah terbaik hasil kajian pihak terkait yang kompeten, dalam hal ini adalah pemerintah selaku decision maker.

Berarti indonesia akan berada dalam kerugian besar dong?

Itu jelas, ekonomi pun akan kena imbasnya, sektor industri, bursa efek, kurs, perdagangan, pemerintahan, masyarakat kecil terlebih. Jika toh akan ada banyak kerugian, itu artinya sebelumnya telah banyak keuntungan. 

Terlepas siapa saja yang menikmati keuntungan, masing-masing punya keuntungan versi masing-masing dengan caranya masing-masing. Saya pun punya keuntungan, keuntungannya adalah bisa menulis artikel seprti ini, hehehe..

apa yang mesti dilakukan ?.

saya pun tidak berharap terjadi lockdon, namun jika kondisi memang mengharuskan, mau gimana lagi?

  1. kualitaskan ibadah

sengaja mengambil kata kualitas, bukan tingkatkan ibadah, karena saya meyakini setiap individu sudah maksimalkan meningkatkan ibadah sesuai versi dan kemampuan masing-masing.

hanya kualitasnya yang harus diprioritaskan, kualitas adalah esensi dari ikhlas dan khusyu', adalah ketika ibadah hanya semata-mata berharap ridho tuhan, tak ada niatan lainnya.

juga, terfokus pada tuhan. bukan atas dasar sekedar menggugurkan kewajiban atas perintah tuhan. bukan pula, menjadikan ibadah atas dasar keterpaksaan.

Terlepas dari teori konspirasi global bahwa virus corona adalah hasil rekayasa genetika oleh negara AS terhadap china melalui senjata biologis, dengan misi agar china menghapuskan hutang AS terhadap china, itu diluar analisis kita sebagai rakyat biasa. Yang jelas sebagai rakyat yang juga penikmat kebijakan pemerintah hanya bisa beradaptasi dengan kondisi terpahit jika sampai lockdown diberlakukan.

1. tafakur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline