Broken home merupakan suatu kondisi struktur keluarga tidak utuh, biasanya karena perceraian orang tua. Anak anak dalam situasi ini sering kali merasakan dampak emosional yang mendalam akibat perpisahan orang tua mereka.
Dampak psikologis pada anak broken home akan mengalami masalah emosional, gangguan perilaku, rusaknya kesehatan mental, tidak percaya diri, dan kesepian.
Cara mengatasi dampak broken home yaitu memberikan dukungan emosional kepada anak dengan mendengarkan keluh kesahnya, mangajaka anak kepsikiater untuk mengatasi terimanya, membantu anak berinteraksi dengan teman-temannyadan mengembangkan keterampilan sosial, serta mendorong komunikasi orang tua dengan sangat penting agar anak merasa didengar dan dihargai.
Anak-nak yang mengalami broken home menghadapi berbagai tantangan yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan perkembangan sosial mereka. Dengan dukungan yang tepat dari orang tua dan lingkungan sekitar, anak-anak dapat belajar mengatasi kesulitan dan tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H