Lihat ke Halaman Asli

Pantun dan Langkah Pembelajarannya

Diperbarui: 1 April 2017   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pantun merupakan jenis karya sastra dari puisi lama atau tradisional. Pantun sangat menarik, bahkan dari zaman dahulu sampai zaman sekarang ini penggunaan pantun sangat populer dikalangan masyarakat, hingga banyak artis-artis menggunakan pantun sebagai modal dalam ciri khas kepopulerannya. Memang ada beberapa orang yang mahir dalam pembuatan pantun karena kebiasaan daerah tempat tinggalnya yang sering menggunakan pantun dalam komunikasi maupun acara resmi, Namun pantun juga dapat dipelajari dalam pendidikan formal yaitu diawali dalam lembaga pendidikan SD (SekolahDasar) atau MI (Madrasah Ibtidaiyah) khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia kompetensi menulis. Agar siswa dapat membuat dan menulis pantun, tentunya siswa harus mengetahui tentang jenis-jenis pantun dan ciri-ciri pantun terlebih dahulu, berikut penjelasannya.

Berdasarkan bentuknya, ada beberapa jenis pantun yaitu pantun biasa, pantun karmina, pantun seloka dan talibun. Namun dalam pembelajaran menulis MI yang diajarkan adalah pantun biasa, yaitu mempunyai ciri-ciri:

  • Terdiri atas satu bait dan satu bait terdiri atas empat baris.
  • Baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran.
  • Baris ketiga dan baris keempat merupakan isi.
  • Pola rimanya a-b-a-b.
  • Pada setiap baris hanya terdiri dari 8-12 suku kata.

Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Isinya

Pantun Jenaka

Pantun jenaka yaitu pantun yang berfungsi untuk menghibur, karena isinya lucu.

Contoh:

Ikan lele di rawa-rawa

Ikan gabus tak muncul juga

Perutku sakit menahan tawa

Melihat gigi anda ompong semua      

Pantun Teka-Teki

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline