Perjuangan yang terlupakan
Kisah seorang penghafal Al- Quran yang sedang kehilangan arah tujuan karena arus pergaulan. Banyak orang yang kagum kepada seorang penghafal Al - Quran dan banyak juga yang menganggap remeh terhadap penghafal Al Qur'an.
Sebuah perjuangan dalam menghafal Al-Qur'an bukan lah hal yang mudah karena dia harus mengorbankan waktu tidur dan istirahat nya untuk terus menghafal Al-Qur'an. Tetapi yang lebih sulit dari menjadi seorang Hafidz Qur'an ialah dia harus terus menjaga hafalan nya dan mengamalkan isi kandungan dalam Al-Qur'an.
Menjadi hafidz Qur'an bukan tentang siapa yang paling cepat dalam menghafal dan mengkhatamkan nya tetapi tentang dia yang sanggup menjaganya sampai akhir.
Banyak sekali para penghafal Al-Qur'an yang memang melupakan hafalan nya, mereka melupakan apa yang dulu mereka perjuangkan mati-matian. Waktu tidur dan istirahat yang mereka relakan untuk menghafal kini terlupakan, lelah yang mereka rasakan dalam terus mengulang-ulang ayat yang sulit kini terlupakan.
Apakah masih ada jalan untuk kembali ?
Selalu ada jalan dalam setiap tujuan, sejauh mana pun dunia membawa tetap akhirat lah yang menjadi tujuan akhir. Memang tidak ada perjuangan yang sia-sia tetapi perjuangan seorang Hafidz Qur'an belum selesai hanya dengan dia telah mengkhatamkan 30 juz nya, belumlah selesai hanya dengan dia sudah wisuda dari pondok nya, tetapi perjuangan seorang Hafidz Qur'an ialah sampai akhir hayat.
Jagalah Al-Qur'an maka Allah akan menjagamu
"Orang yang senantiasa menjaga Al-Qur'an maka segala urusan hidup nya akan selalu Allah permudah" ucap pun guru (hj.siti hafsoh,pondok pesantren al qur'an daarul musyaffa).
Bukan Al-Qur'an yang meninggalkan mu tetapi kamu lah yang melupakan perjungan mu sendiri( memghafal Al -Qur'an)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI