Lihat ke Halaman Asli

Aziz AbdurRazak

Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakkal.

Pentingnya Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam dalam Ruang Lingkup Sekolah

Diperbarui: 2 Juni 2021   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami Pentingnya Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam (androbuntu.com)

"Menghadapi era globalisasi, pemerintah gencar melakukan pengadaan buku dan bahan ajar pendidikan agama Islam yang relevan digunakan di sekolah"

Dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, memaksa Indonesia harus mempercepat perkembangan sema aspek, khususnya di bidang pendidikan agar nantinya bisa bersaing dengan Negara-negara yang lainnya.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah gencar melakukan pengadaan buku dan bahan ajar yang relevan digunakan di sekolah. 

Tanpa adanya buku dan bahan ajar maka suatu pembelajaraan akan menjadi tidak seimbang. Maka dari itu harus menggunakan media pembelajaran yang semenarik mungkin, terutama buku pembelajaran yang digunakan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang cenderung dapat menurun, salah satu faktor yang paling berperan dalam masalah ini adalah buku sumber yang digunakan dan bahan ajar yang kurang menarik siswa sehingga membuat hasil belajar siswa menjadi menurun.

Di era digital perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat sekarang ini terutama dengan adanya internet, televisi sangat berpengaruh terhadap daya pikat dan juga minat baca anak didik. 

Baca juga : Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalu Google Form Seberapa Mudah Digunakan?

Tak kalah juga dengan kreativitas guru dan karakteristik peserta didik yang berbeda dapat mempengaruhi dalam proses pembelajaran, maka guru dan peserta didik dituntut untuk kreatif dalam menyajikan buku sebagai bahan ajar.

Lebih dari itu semua, perumusan bahan ajar pendidikan agama islam dimaksudnkan agar pemahaman nilai-nilai keislaman yang diajarkan mampu diamalkan dalam kehidupan nyata di masyarakat dalam memuwujudkan kehidupan bersama dengan damai bahagia dan sejahtera. 

Dalam ajaran islam, seseorsang tidak dikatakan berimakan jika ia tidak mampu mengamalkan (mengaplikasikan) nilai-nilai imannya dalam tindaka amaliyah yang nyata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline