" The moral development will not be limited to the definition of growing growth, but it also includes a series of changes that take place continuously and are also permanent in character, namely through physical and mental benefits that are individually owned to the stage of maturity through growth, ripening, and also through learning. "
Perkembangan moral itu bisa didefinisikan sebagai perubahan penalaran, perasaan, dan juga perilaku terkait standar mengenai benar dan juga salah. Moral development has an intrapersonal dimension, which functions to regulate a person's activities when he is included in social interaction and also an interpersonal dimension that functions to regulate social interaction and conflict resolution.
Bila dilihat dari perkembangan moral itu pasti tidak akan jauh dengan yang namanya tata cara dan ketentuan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang mengenai hal berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini merupakan tahapan dari perkembangan moral seseorang tersebut yang pastinnya akan melewati 3 fase tersebut, yaitu antara lain: premoral, conventional dan autonomous. Anak taman kanak-kanak secara teori itu berada pada fase pertama dan kedua.
Maka dari itu, guru diminta harus bisa mengamati dari kedua karakteristik tahapan perkembangan moral tersebut. Sedangkan menurut tokoh yang bernama Piaget ini, dia itu menjelaskan terkait tentang perkembangan moral anak bahwa seseorang manusia di dalam perkembangan moralnya tersebut itu melalui tahapan heteronomous dan autonomous.
Selanjutnya untuk menjadi guru taman kanak-kanak itu harus bisa mengamati tentang proses heteronomous sebab pada proses tersebut anak masih sangat labil, mudah terbawa arus, dan juga gampang terpengaruh. Setelah itu dia ingin sekali mengikuti bimbingan, proses latihan, dan juga pembiasaan secara terus-menerus.
Manusia itu makhluk etis atau makhluk yang bisa mengerti terkait kaidah-kaidah moral dan bisa menjadikannya sebagai pedoman dalam bertutur kata, bersikap, dan berperilaku. Kemampuan seperti di atas itu bukan definisi dari kemampuan bawaan melainkan harus diperoleh melalui proses belajar.
Anak dapat menjalani perkembangan moral jika dirinya mendapatkan pengalamanan yang berhubungan dengan moralitas. Perkembangan moral anak itu bisa ditandai melalui kemampuan anak guna untuk bisa menangkap dari aturan, norma, dan etika yang berlaku.
Mengingat moralitas itu faktor penting dalam kehidupan manusia maka manusia sejak dini harus bisa memperoleh dari pengaruh yang lebih ke arah positif untuk bisa meningkatkan perkembangan moralnya. Anak dilahirkan tanpa adanya moral, sikap moral untuk berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam masyarakat yang belum dikenalnya.
Intervensi itu terprogram melalui pendidikan, serta lingkungan sosial budaya, mempengaruhi perkembangan struktur kepribadian bermuatan moral. Hal tersebut dialami dalam keluarga bersama teman sebaya dan juga rekan-rekan sependidikan, kawan sekerja atau kegiatan ditengah lingkungan. Selanjutnya juga ada faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan moral yaitu antara lain meliput:
a) Perubahan dalam lingkungan
Perubahan dan kemajuan tersebut yang terdapat di dalam berbagai bidang membawa pergeseran nilai moral serta sikap warga masyarakat ditengah perubahan dapat menimbulkan kemajuan atau kemrosotan moral. Perbedaan dari perilaku moral individu sebagian yaitu bisa dilihat dari dampak pengalaman dan juga pelajaran dari lingkungan nilai masyarakatnya tersebut. Lingkungan memberikan ganjaran dan juga hukuman. Hal tersebut itu juga dapat memacu proses belajar dan juga perkembangan moral secara berkondisi.