Lihat ke Halaman Asli

Aziz Abdul Ngashim

pembaca tanda dan angka

BEM-KM UGM Milik KAMMI Bukan Kami (Uneg-uneg Mahasiswa Sampah)

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

hemmm......

apa kabar mahasiswa?

untuk yang masih mahasiswa saja, yang sudah pensiun atau mempensiunkan diri untuk semetara tidak saya tanya kabarnya heheeheh bercanda... mungkin sebagian sedang santai, sedang liburan ada yang KKN ada yang ngaggur, ada yang sibuk maupun sok sibuk. ada mahasiswa teladan ada pula mahasiswa bajingan (seperti saya). ada mahasiswa proposal yang kerjanya ngemis dana kampus dan nangis2 kalo di ancam dana tidak turun, ada juga mahasiswa sampah (saya juga :P) yang kerjanya bak orang gila, sok tau, iseng, dan pokoknya ga pantes jadi mahasiswa.

buat anak-anak BEM yang lagi sibuk atau lebih tepatnya bakalan sibuk dengan mahasiswa baru, selamat sibuk lah pokoknya. sebentar lagi ganti personil, yang tua pada minggir. hahaha, padahal sampe sekarang ga pernah keliatan hasil gawenya, kerjanya mungkin ikut lomba atau bikn proposal, rapat, bikin sikap, atau aksi ribut di bunderan, hufh.... ya setidaknya itu wajah BEM kini di mata saya, yang sebenarnya saya berusaha untuk melihat dari kaca mata paling objektif.

apa sih kerjanya BEM?

eit, mahasiswa dilarang untuk protes, pertama karena mereka memang tidak di gaji secara perorangan. TAPI tentu saja mahasiswa lain berhak berujar, bahwa mereka terpilih karena meminta dipilih dan akhirnya ada yang memilih. uang yang mereka pakai untuk kegiatan juga uang "pajak" dari mahasiswa, jadi kerjanya harus nyata pada mahasiswa bukan sok bikin surat sikap politik pada pemerintah. jadi jangan mao sok kritik pemerintah deh kalo balum becus ngurusin mahasiswa.

tak ama lagi ada pemira milih dewan lah, partai lah, presiden lah, itu semua berat di nama, mungkin sampai ga bisa gerak. presiden, dewan ,menteri, haahhaha, saya dengernya saja pengen ketawa.. sok eksekutif... ahahahha, padahal mirip pepesan kosong, baunya saja yang harum bikin lapar tapi setelah dibuka ga ada isinya.

ngomong-ngomong soal pemira, BEM mirip masa orde baru, pemenang bisa ditebak satu tahun sebelumnya, jika jaman orba, golkar si penguasa, maka di UGM paling partai bunderan juara lagi, dan yang saya heran partai ini kan saya politk KAMMI, organisasi luar kampus yang menerobos eksekutif kampus dengan selingkuh dan membuat sayap politik berupa partai. tentu bisa dibaca, kalo BEM KM dan lingkaran di sekitarnya termasuk dewan sebenarnya hanya orang-orang dari itu-tu juga.

bosen ga ya, ketemu orang-orang itu lagi, di KAMMI, Partai, BEM, dan dewan hahaha.....

terakhir kali saya ketemu (baca: ngobrol) adalah dengan mas budiyanto waktu masih aktif "ngampus", presiden BEM era lampau, dan yang lebih senior yaitu pak iwan syam (sekjen pertama) di kampus geo, dan sempat berdiskusi kecil di FB tentang nama jabatan di BEM yang terlalu berat untuk disandang. panadangan bahwa BEM sebagai tempat ekslusif yang mencirikan pembangunan citra memang lebih berkutat pada kepentingan nama masing-masing.

saya tidaklah dalam posisi menjelek-jelekan BEM, oh tidak.... angaplah ini suara kebosanan seperti melihat golkar, ya melihat sayap politik KAMMI terus mencengkram di kampus biru. lagipula saya cuma mahasiswa sampah, suara saya mana didengar oleh presiden dan para menteri, apalagi dewan yang wujudnya saja tidak pernah kelihatan, rasanya tiap main ke wilayah sana, kerjanya cuma rapat. apalagi beredar kabar burung kalau KAMMI punya afiliasi dengan PKS, entah benar atau salah. namun banyak orang jebolan KAMMI yang mulai terlihat "nampang" di partai yang didominasi warna kuning dan hitam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline