Lihat ke Halaman Asli

Memberikan Komando yang Jelas

Diperbarui: 28 Juni 2017   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tbae.co.za

Pemimpin, merupakan pemberi arah untuk setiap anggotanya. Pemimpin yang bagus, memberikan arahan yang jelas agar tidak menyukarkan anggotanya pada hal yang bias. Begitu pula Imam, seorang Imam harus memberi komando atau arahan yang jelas bagi para jama'ahnya.

Sering kali kita temui, pada saat sholat akan dimulai, shaf-shaf jama'ah tidak teratur, renggang seperti pion di papan catur. Tugas siapa yang merapihkan ? Ya, Imam yang seharusnya memberikan arahan. Setelah imam memberi arahan, barulah jama'ah bisa untuk saling ingat mengingatkan.

Makanya, wajib bagi seorang imam untuk mengatakan "sawwu shufufakum..." minimal ia mengucapkan dalam bahasa Indonesia "Luruskan dan rapatkan shaf..." Karena selain bacaan yang bagus, minimal di surat Al-fatihahnya mengerti hukum-hukumnya, karena Al-Fatihah ini adalah bagian dari rukun wajib sholat, seorang Imam juga harus tampil berani. Memberikan sebuah komando yang jelas, adalah sebuah keharusan bagi si Imam karena ia di tempatkan pada posisi garda paling depan.

Sering pula kita temui dalam hal pelafan nada atau intonasi suara. Banyak dari seorang Imam yg tidak memperhatikan keadaan atau suasana. Sering kali, ketika jama'ah ber shaf-shaf, imam suaranya tak terdengar, hal ini sering ditemui apabila imam tidak memakai pengeras suara/microphone. Kadang ada jama'ah yang masih saja sujud, padahal rekan disampingnya sudah lama berdiri.

.

Pengucapan kalimat takbir pula kadang sering membuat jama'ah menjadi kacau. Imam tidak memberikan komando yang jelas, mana yang akan melanjutkan raka'at, mana yang akan melakukan tasyadud awal dan akhir. Karena kadang sama panjang nadanya kalimat " Allahu....Akbar" akhirnya ada jama'ah yang berdiri, padahal yg lain melakukan tasyadud awal. Memang seharusnya jama'ah yang fokus. Akan tetapi, ya namanya terkadang seseorang suka lupa, nada takbir seorang imam lah yang suka dijadikan patokan.

Dan bukankah kah kita sering mendengar pula banyak riwayat yang mengatakan "Tinggalkan apa yang ragu, menuju apa yang tidak meragukan." Maka alangkah lebih baiknya seorang Imam memberikan arahan atau komando yang bagus, agar Jama'ah tidak terjelembab pada hal yang berbau kesukaran.

.

Semoga bermanfaat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline