Lihat ke Halaman Asli

Pada Momentum Sumpah Pemuda, Mahasiswa STIE-LPI Makassar Angkatan 24 Menggelar Diskusi Publik

Diperbarui: 28 Oktober 2017   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama seusai acara diskusi publik (Dok. Pribadi)

Kompasiana.com. Makassar. Dalam rangka memperingati hari lahirnya sumpah pemuda 28 oktober 1928, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE-LPI) Makassar angkatan 24 menggelar diskusi publik dengan mengusung tema "Refleksi substansi sumpah pemuda sebagai upaya pelestarian semangat bhineka tunggal ika" (28/10/2017)

Dalam diskusi publik tersebut, hadir dua pembicara yang masing-masing berbicara pada tiap-tiap sub tema yang sudah ditentukan oleh panitia pelaksana.

Untuk diketahui, sebelum diskusi dimulai. Panitia menggelar nonton bareng film G30S/PKI dan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh seorang moderator. Diskusi berjalan alot dengan suasana ruangan yang sejuk.

Acung, yang merupakan pembicara pertama menjelaskan banyak hal tentang film G30S/PKI yang barusan ditonton bersama oleh seluruh peserta. Sementara pembicara kedua lebih dominan pada perbincangan seputar kesetaraan jender.

Dalam pemaparannya, Acung menekankan kepada semua peserta bahwa terdapat dua pandangan dalam menelaah gerakan 30 September. Dimana, G30S/PKI yang dikoar-koar saat ini adalah bentuk konstruksi dari pada pemerintahan orde baru. Sementara di sini lain, sebagian kalangan menyebutkan G30S tanpa menyebutkan PKI.

"Yang diketahui kawan-kawan sebenarnya bukan penafsiran jamak tentang gerakan 30 september. Namun, ada dua penafsiran. Yakni penafsiran G30S/PKI yang dikonstruk orde baru dan yang satunya tanpa menyebutkan PKI di akhir penyebutan G30S" Tutur Acung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan dalam momentum sumpah pemuda. Dimana, pada pukul 08.00 wita dilakukan acara pembukaan yang dipusatkan di ruang aula STIE-LPI Makassar.

Seusai dari acara pembukaan, semua mahasiswa dikerahkan oleh panitia untuk menuju ke setiap lorong-lorong untuk melakukan bakti sosial. Diantaranya lorong 1 hingga lorong 8 di jalan Bung, Perintis Kemerdekaan. Sekira 1 jam lebih mereka berhasil membersihkan sampah yang terdapat di lorong-lorong dan selokan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline