Lihat ke Halaman Asli

Azimatul Matsniya

Mahasiswa Universitas Jember

Budaya Literasi Rendah, Mahasiswa KKN Universitas Jember Merintis sebuah Perpustakaan Desa "Siraman Pustaka"

Diperbarui: 6 September 2021   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN BTV (Back To Village) 3 Universitas Jember membuka Perpustakaan Desa “Siraman Pustaka” untuk meningkatkan budaya literasi pada masa pandemi Covid19 di Desa Sembunganyar Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Program lain yang diluncurkan adalah L2SD (Lihai Literasi Sejak Dini) serta Website Literasi yang juga menjadi perpustakaan digital.

MI YKUI Maskumambang : Kegiatan L2SD (Lihai Literasi Sejak Dini), Senin (30/08)

Gresik (04/09/2021) – Pandemi Covid19 masih menjadi penghalang bagi setiap lapisan masyarakat dalam menjalani berbagai kegiatan. Dampak yang dirasakan dialami berbagai lembaga, mulai dari institusi pemerintahan bahkan sampai lembaga pendidikan. Pada masa pandemi Covid19 seperti saat ini, Universitas Jember tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mengusung KKN Back To Village 3 (BTV 3) sebagai adaptasi kebijakan KKN dalam kondisi pandemi. KKN yang biasanya dilakukan secara berkelompok berubah konsep menjadi KKN mandiri di kampung halaman masing-masing untuk mencegah penyebaran Covid19 secara luas. KKN BTV 3 ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan 9 September 2021.

Universitas Jember memberikan berbagai topik yang dapat dipilih oleh mahasiswa KKN. Salah satu topik yang diberikan adalah “Progam Literasi pada Masa Pandemi Covid19”. Tujuan dari topik tersebut adalah meningkatkan budaya literasi desa sasaran sehingga dapat terwujud generasi muda yang cinta serta cakap literasi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Cooperation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia masih menempati rangking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Sumber berkembangnya literasi adalah dengan membaca buku. Berangkat dari ide tersebut, Azimatul Matsniya sebagai mahasiswa KKN BTV3 UNEJ tergerak untuk mengambil topik literasi karena terinspirasi untuk membuka perpustakaan di Desa Sembunganyar sebagai wadah bagi remaja desa supaya dapat lebih dekat dengan buku. Mahasiswa yang akrab disapa azima tersebut beropini bahwa sebagai agent of change, mahasiswa harus mampu berkontribusi untuk meningkatkan literasi Indonesia. Salah satunya adalah dengan berusaha membangun desa yang cakap literasi.

Website Sembunganyar Smart

Kegiatan seperti ini yang memberikan wajah baru bagi Desa Sembunganyar. Ide membuat perpustakaan desa akan kami dukung secara penuh karena sangat bermanfaat bagi remaja desa”, Ungkap Khobir, Kepala Desa Sembunganyar. Perpustakaan desa yang diberi nama “Siraman Pustaka” menyediakan berbagai macam buku bacaan, mulai dari buku akademik hingga buku non-akademik. Dalam merintis perpustakaan desa ini, azima mengumpulkan donasi berupa uang serta buku baru atau lama yang masih layak baca. Selain itu, juga terdapat website “Sembunganyar Smart” yang merupakan situs literasi serta perpustakaan digital bagi remaja desa.

Talk Show online : Hidup Produktif di Era Digital menuju Generasi Cakap Literasi, Sabtu (28/08)

Program lain yang diluncurkan adalah Talk Show online dengan tema “Hidup Produktif di Era Digital menuju Generasi Cakap Literasi”. Talk Show interaktif ini dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2021. Kemudian dalam rangka mengenalkan siswa dengan literasi, azima melakukan kerjasama dengan sekolah MI YKUI Maskumambang untuk meluncurkan sebuah program yang berorientasi dalam pengembangan literasi untuk siswi kelas 6. Program tersebut diberi nama “L2SD (Lihai Literasi Sejak Dini)” yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2021. Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan pendampingan dalam pembuatan karya. Karya tersebut dibukukan menjadi sebuah buku antologi. Inisialisasi program ini diharapkan nantinya akan dikembangkan oleh sekolah setiap tahunnya sehingga terbentuk budaya literasi yang kontinu di MI YKUI Maskumambang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline