Lihat ke Halaman Asli

Azimatul Amaliyah

Mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Sejarah Makam Mbah Muslih

Diperbarui: 19 Desember 2022   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan wawancara dengan ibu Uswanti Khasanah (59) selaku keluarga mbah muslih didapatkan informasi bahwa makam mbah muslih adalah seorang tokoh pemimpin agama Islam. Beliau memiliki peran penting dan sangat besar di kalangan warga Nahdlatul Ulama, beliau merupakan ulama pejuang yang selalu menjaga kemandiriannya.

Dalam studi keislaman, ziarah makam atau kubur merupakan praktik keagamaan yang sampai detik ini masih dalam perdebatan. Hal ini disebabkan terjadinya ta'arud hadis tentang ziarah kubur. Ada yang menolak ziarah kubur, ada pula yang membolehkannya. Kelompok yang menolak ziarah kubur dengan alasan perbuatan dan tindakan itu termasuk perbuatan bid'ah, takhayul dan khurafat, dan berziarah ke makam orang shalih termasuk dalam perbuatan syirik.

Sedangkan yang pro-ziarah kubur beralasan bahwa menziarahi kuburan orang-orang shaleh disunnahkan dengan tujuan untuk tabarruk, mengingat kematian, dan mengambil pelajaran. Selain itu, ziarah kubur bermanfaat sebagai pendidikan spiritual bagi umat islam di mana saja. Syekh Nawawi al-Bantani menulis ada empat motivasi ziarah kubur, yakni: bertujuan mengingat mati dan akhirat, mendoakan orang yang ada di dalam kuburan, mendapat keberkahan, dan untuk memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang Diungkapkan oleh (Soekmono, 1981 : 83) yang Mengungkapkan bahwa makam sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berarti memendam, melupakan, memasukkan, mengebumikan. Makam merupakan tempat kediaman yang terakhir dan yang abadi, disahkan pula untuk menjadi perumahan yang sesuai dengan orang yang dikubur dan dengan alam yang mudah berganti.

Mbah Muslih dilahirkan pada tahun 1910, di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Ayah beliau bernama Hasan Basari dan ibunya bernama Sri Inten. Lingkungan pedesaan yang religius mendorongnya untuk giat belajar Islam. Mbah Muslih wafat pada tanggal 24 Desember 1998, beliau dimakamkan dipemakaman umum Purwokerto.

Awal mulai berdirinya makam di pemakaman khusus keluarga adalah mbah muslih, pada dasarnya daerah tersebut adalah daerah enggan dilewati orang kebanyakan. Orang-orang menyebutnya dengan daerah wingit atau daerah yang menakutkan, sebab di samping daerah tersebut terdapat makam yang memungkinkan orang-orang menyalahkan gunakan makam tersebut untuk hal-hal musyrik seperti halnya sesajen dan yang lainnya. Kemudian mbah muslih mengambil inisiatif untuk mengalihkan perbuatan musyrik dengan memanfaatkan sedikit lahan untuk makam beliau nantinya, yang bertujuan orang-orang nantinya ziarah ke mbah muslih bukan untuk kemusyrikan.

Kemudian mbah muslih berkata, "Aku mau dimakamkan di situ yang nantinya di jadikan makam keluarga dan menjadikan makam tersebut ramai oleh orang-orang yang berziarah." Tidak hanya ramai dari masyarakat lingkungan sekitar saja akan tetapi kemungkinan besar pun bisa dari masyarakat luar kota.

Seiring berjalannya waktu, para ziarah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat bahkan tidak hanya dari kalangan masyarakat setempat saja. akan tetapi dari luar kota juga ada, serta ziarah juga memberikan manfaat sosial bagi masyarakat.

Praktik ziarah makam bukan hanya untuk mendoakan mayit saja, tetapi juga untuk mencari keberkahan. Selain itu, ziarah makam dapat di jadikan sebagai media dakwah islamiyah dan kegiatan terapis bagi jiwa yang sedang dilanda kegelisahan dalam menghadapi berbagai ujian hidup.

Sedangkan Sejarah orang-orang mengetahui makam, awal mula orang berziarah ke makam mbah muslih yaitu diawali dari sekolah yang bersangkutan. Sekolah yang di bawah naungan Al hidayah yang didirikan oleh Mbah Muslih mereka ziarah ke makam mbah muslih. Yaitu yang dilaksanakan Setiap hari Minggu oleh SMA Diponegoro, sedangkan MTS setiap hari Jumat.

Hal tersebut yang menjadikan orang-orang mengetahui bahwa di daerah tersebut terdapat makam tokoh agama. Berawal dari MTS dan SMAyang mengadakan ziarah rutin sehingga orang-orang terus mengetahui bahwa di daerah tersebut terdapat makam Mbah Muslih dan Mbah Muslih. Mbah muslih sendiri dulunya tinggal di sebelah masjid sehingga orang sekitar sudah mengetahui siapa itu Mbah Muslih yaitu beliau adalah tokoh NU dan tokoh agama yang pada umumnya orang-orang telah mengetahuinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline