image by http://kavlingsepuluh.blogspot.com Tuhan, mereka kau beri kehidupan sama seperti Engkau memberi kehidupan bagiku. Engkau memberi mereka beban kehidupan yang lebih berat daripada beban kehidupanku, Terima kasih Tuhan. Mereka, berjalan beriringan dengan dandanan penari jaranan untuk mendapat uang. Aku, Engkau takdirkan hanya diam menunggu pembeli yang datang di toko yang megah ini. Mereka, kepanasan kala terik Kota Tuban menimpa kulit hitam legam nan keriput. Aku, duduk penantian dengan sesekali menyalakan kipas angin listrik jika kepanasan. Betapa nikmatnya karuniaMu Tuhan jika ku ingat ini. Engkau begitu agung memberikan nikmatMu yang tak Kau beri kepada mereka. Mereka, yang kurang beruntung dibanding aku, menurutku. Mereka, yang harus bertarung melawan kerasnya kehidupan, telah memberiku sebuah pelajaran. Pelajaran yang sangat berharga, yakni sebuah kehidupanku yang aku anggap tidak menyenangkan ini ternyata lebih baik dan menyenangkan daripada kehidupan mereka. Terima kasih Tuhan, semoga Engkau terus menambah nikmatMu bagiku dan semoga Engkau menguatkan mereka yang kini berjuang dengan riasan jaranan mereka. Toeban Kota 02102012 Repost dari blog pribadi saya http://kaazima.blogspot.com/2012/10/nikmatmu-untukku-tak-seperti-untuk.html.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H