Lihat ke Halaman Asli

Azi Wansaka

Sejarawan Amatiran

Kasman Singodimedjo: Tokoh Muhammadiyah yang Menjadi Ketua KNIP Pertama

Diperbarui: 19 Maret 2024   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/uploaded_files/jpg/cabinet_personnel/normal/kasman_singodimedjo_PYO.jpg

Kasman Singodimedjo merupakan salah satu tokoh bersejarah yang wajib kamu ketahui. Ia adalah ketua KNIP atau Komisi Nasional Indonesia Pusat yang pertama.

KNIP sendiri dibentuk sejak 29 Agustus 1945 yang memiliki tugas untuk membantu presiden dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Keanggota KNIP sendiri berasal dari orang-orang berpengaruh di kalangan masyarakat di berbagai daerah. Selain itu juga mereka yang tergabung dalam PPKI juga dimasukkan ke dalam keanggota KNIP.

Sistem legislatif inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Dewa Perwakilan Rakyat atau DPR. Sehinggal tanggal pembentukannya pada 29 Agustus seringkali dijadikan sebaga hari ulang tahun DPR RI.

Melalui berbagai sumber yang telah dikaji tulisan ini akan membahas Kasman Singodimedo, tokoh Muhammadiyah yang menjadi ketua KNIP pertama

  • Profil Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo lahir dari pasangan suami istri yang bernama H. Singodimedjo dan Kartini. Ia lahir tepat pada tanggal 25 Februari 1904. Semasa hidup, H. Singodimedjo berprofesi sebagai lebai atau modin yang bertugas menjadi pengurus keagamaan, sosial, sampai mengurus orang sakit dan meninggal.

Ia juga pernah menjadi juru tulis (carik) dan pegawai polisi di Tabanan, Bali, dan di Gunung Sugih, Lampung Tengah.

Kasman Singodimedjo mendapatkan pendidikan pertama kali di Purworejo. Kemudian melanjutkan sekolah di Holland Indische School, Jakarta. Pendidikannya di Jakarta ini kemudian membuatnya melanjutkan pendidikan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs atau MULO yang ada di Magelang, Jawa Tengah.

Setelah puas menempuh pendidikan di MULO, Kasman pun melanjutkan pendidikan di STOVIA yang ada di Jakarta.  Meskipun tidak menyelesaikan pendidikannya di STOVIA, Namun sejak masuk STOVIA Kasma aktif dalam kegitan organisasi.

Salah satu organisasi yang dia dirikan adalah Jong Islamieten Bond (JIB) tahun 1925 yang berasaskan pada Islam.

Sebelum menamatkan pendidikannya di STOVIA, Kasman kemudian melanjutkan pendidikan di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline