Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Produk Kreatif dengan Memanfaatkan Biji Alpukat oleh Mahasiswa PMM UMM, Guna Meningkatkan Kemandirian Ekonomi bagi Ibu-Ibu Dusun Gebug Utara

Diperbarui: 14 Agustus 2024   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses Pembuatan Inovasi Produk dengan Ibu-ibu Dusun Gebug Utara, Lawang/dokpri

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan agenda yang dilakukan semua mahasiswa aktif sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat. Kegiatan PMM ini salah satunya dilakukan oleh Kelompok 66 Gelombang 7.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Anggota Kelompok 66 Gelombang 7 terdiri dari Azhubah Rizki Amalia, Anjali Qolbi Nur Maghfiroh, Melinda Aprillia Putri Wulandari, Mayvina Milano Annuriyah, dan Fariidah Ulayya Afiifah yang berasal dari Program Studi Manajemen serta dibimbing oleh Dwi Irawan, S.E., M.Ak selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa (PMM) Kelompok 66  Universitas Muhammadiyah Malang melakukan edukasi terkait  pembuatan puding yang memanfaatkan biji alpukat kepada ibu-ibu masyarakat Dusun Gebuk Utara, Desa Wonorejo.

Pembuatan puding dari biji alpukat merupakan salah satu inovasi yang dapat mendorong peningkatan kemandirian ekonomi. Dengan mengolah biji alpukat menjadi puding, ibu-ibu dapat menciptakan produk baru yang memiliki nilai jual dan memberikan peluang untuk mengembangkan usaha kecil atau mikro.

Pemarutan Biji Alpukat Sebelum di Olah Menjadi Puding/dokpri

Biji alpukat mengandung Flavonoid, Saponin, dan Tanin yang juga memiliki banyak manfaat yaitu dapat menurunkan kolesterol, mencegah penyakit Alzheimer, mencegah kanker, menjaga kesehatan kulit, menurunkan kadar gula darah, memelihara kesehatan jantung, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu tujuan edukasi ini adalah untuk mengedukasi ibu-ibu desa tentang pentingnya merawat kesehatan tubuh untuk masa depan yang lebih baik terutama umur yang sudah lanjut/lansia karena
kebanyakan umur lansia malas untuk berolahraga sehingga umur lansia sangat rentan terkena kolesterol, serta tujuan lainnya yaitu memberitahu ibu-ibu bahwa biji buah alpukat dapat di manfaatkan/diolah yang baik untuk kesehatan.

Dalam kegiatan ini ibu-ibu diberikan materi edukasi pemanfaatan puding dari biji alpukat untuk pemberdayaan kemandirian ekonomi dan manfaat yang didapat dari olahan puding biji alpukat. Tidak hanya pemberian materi tetapi ibu-ibu juga ditunjukkan langkah-langkah pembuatan puding biji alpukat. Dengan harapan ibu-ibu dapat semangat mencoba resep-resep yang telah dibagikan dan mencobanya sendiri di rumah.

Oleh karena itu, dengan memanfaatkan biji alpukat sebagai bahan dasar pembuatan puding, masyarakat tidak hanya bisa mendapatkan manfaat ekonomi melalui inovasi produk dan pengembangan usaha, tetapi juga manfaat kesehatan dari kandungan gizi yang terdapat dalam biji alpukat. Kombinasi ini menjadikan pembuatan puding dari biji alpukat sebagai langkah yang strategis untuk meningkatkan kemandirian ekonomi sekaligus mendukung kesehatan masyarakat.

Hasil Jadi Puding Biji Alpukat/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline