Lihat ke Halaman Asli

Batik untuk Seragam Ospek Unissula

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uki Tukinah, SH MM

Biasanya, para mahasiswa baru yang menjalani masa ospek di perguruan-perguruan tinggi umumnya diharuskan mengenakan pakaian hitam-putih, tetapi yang unik di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang panitia ospek mewajibkan mahasiswa barunya mengenakan batik saat menjalani masa orientasi dengan tujuan menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal.

[caption id="" align="alignleft" width="124" caption="Uki Tukinah, SH MM"][/caption] Kebijakan budaya baju batik tersebut sudah berlaku mulai tahun sebelumnya yang diputuskan oleh Rektor Unissula Laode M. Kamaluddin. Menurut Laode, kewajiban berbatik saat mengikuti Pekan Ta'aruf' (Ospek) ditujukan untuk mengenalkan kebudayaan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia pada mahasiswa baru, salah satunya batik warisan budaya leluhur. Meski Unissula memiliki motto menjadi 'world class Islamic cyber university', kata dia, pihaknya tetap berupaya menanamkan kecintaan terhadap berbagai kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia.

Di Kampus Unissula Semarang kegiatan pekan orientasi studi diberi istilah Pekan Ta'aruf  yaitu sebuah kegiatan pengenalan budaya kampus bagi mahasiswa baru.  Pada tahun Akademik 2013/2014 ini Pekan Taaruf Unissula dijadwalkan berlangsung selama sepekan mulai tanggal 2-7 September 2013.

Menurut Kepala UPT Marketing Uki Tukinah, SH MM mengatakan bahwa : "jumlah mahasiswa yang diterima periode ini sebanyak 3.978 orang, jumlah tersebut belum termasuk Program Pascasarjana dan Program Doctoral".  Dia menambahkan biasanya setiap mahasiswa untuk kegiatan tersebut menyiapkan minimal 3 potong baju batik, jadi setiap musim masuknya mahasiswa baru diperkirakan pasaran batik di Semarang jadi ramai.

Menurut komentar beberapa mahasiswa mengenai kebijakan rektor tersebut bahwa dengan berbaju batik mahasiswa baru merasa lebih dihargai daripada berbaju hitam-putih model perploncoan, sehingga terasa menambah rasa percaya diri sebagai mahasiswa baru.

Maka kita bisa prediksikan andaikan seluruh perguruan tinggi di Jawa Tengah mengikuti kebijakan yang diambil Rektor UNISSULA maka akan terjadi ledakan kebutuhan baju batik yang luar biasa. Hal ini berarti menggairahkan ekonomi 2 sentra batik nasional yang berada di Jateng yaitu Solo dan Pekalongan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline