Lihat ke Halaman Asli

Azharinas Rasya

Mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi - FIS UNJ

Fenomena Co-working Space sebagai Salah Satu Tren di Kalangan Anak Muda

Diperbarui: 10 Desember 2021   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Co-working Space: Freepik.com

Menurut William Strauss dan Neil Howe, generasi milenial mempunyai karakter yang spesial, penuh percaya diri, berwawasan kelompok, tahan terhadap tekanan, dan mengejar pencapaian (Milenial Rising: The Next Great Generation, 2000). Karakter lain dari anak muda generasi satu ini ialah prinsip hidup yang  fleksibel.  

Realitas anak muda saat ini begitu lekat dengan label yang disematkan kepada mereka sebagai generasi milennials yang juga disebut begitu identik dengan teknologi dan kehidupan digital.  

Tidak bisa dipungkiri pula mengenai fenomena pergeseran perilaku turut berubah beriringan dengan teknologi. Salah satunya budaya baru dan tren konsep gaya kerja anak muda milennials.

Kemajuan teknologi menjembatani berbagai perkembangan konsep cara kerja tenaga kerja, termasuk di mana para pelaku bisnis menjalankan bisnis mereka. Kini banyak pekerja profesional dan perusahaan yang menerapkan konsep virtual office, dengan kata lain kini bekerja tidak harus "ngantor", bisa di mana saja. 

Salah satu contohnya adalah makin banyaknya bermunculan bisnis Start-up berbasis teknologi.  Hal ini sejalan dengan bagaimana karakteristik serta gaya kerja impian anak muda milennial, bekerja cenderung tidak terikat oleh waktu dan tempat, dan memanfaatkan teknologi untuk bekerja dan berkomunikasi. Oleh sebab itu menjamurlah kehadiran co-working space.

Apa itu Co-Working Space?

Istilah ini semakin populer didengar sebagai definisi dari sebuah area atau sarana yang dapat dimanfaatkan publik berbentuk ruangan kerja bersama.  Disebut ruang kerja bersama terkait penggunaannya sebagai sebuah fasilitas layanan untuk umum yang terdapat berbagai individu, komunitas, perusahaan dan startup berbagi ruang untuk bekerja.  Pengguna co-working space, biasa disebut coworkers, bisa menggunakan ruang atau meja di co-working space dengan membayar sewa dengan waktu bervariasi. 

Konsep co-working space  sendiri beragam, diantaranya menawarkan berbagai fasilitas pendukung mulai dari, ketersediaan layanan koneksi internet,Pendingin ruangan (AC),  Meja kerja, LCD/ Proyektor, hingga keperluan maintenance dan cleaning service. Kemudian penawaran layanan seperti,  Private room office, Ruang rapat (Meeting room), ruang komunal, Perpustakaan juga Cafetaria.

Di Indonesia realisasi konsep co-working space pertama kali digagas oleh anak-anak muda bandung yang mendirikan hackerspace. Kemudian, pada akhirnya selama 3 tahun belakangan ini masif bermunculan co-working space lainnya di berbagai kota termasuk jakarta.  Dilansir dari salah satu artikel website virtualofficeku.com, Frangky Lee  selaku co-founder Gapura Office mengatakan bahwa co-working space muncul sebagai alternatif ruangan gedung perkantoran yang untuk sewa dan biaya operasional yang begitu mahal.

Dasar tujuan anak muda dalam memilih memanfaatkan Co- Working space


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline