Lihat ke Halaman Asli

Azhar Fariz Daffa Risqullah

|Content Writer|Copywriter|Digital Marketing enthusiasts|

Decision to Leave Tentang Keterasingan dan Kesepian

Diperbarui: 17 Januari 2025   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Thekmeal (Decision to Leave 2022)

Decision to Leave: Kisah tentang Keterasingan dan Kesepian

Hidup tidak selamanya tentang kebahagiaan dan keramaian. Ada saatnya kita menghadapi fase keterasingan dan kesepian, di mana kita merasa tidak ada yang memahami atau bahkan menjauhkan diri dari orang lain. Film Decision to Leave karya Park Chan Wook menggambarkan tema ini dengan sangat mendalam.

Film yang dirilis pada 2022 ini menyabet banyak nominasi bergengsi, termasuk Best Film Not in English Language dan Best Direction di BAFTA. Ceritanya mengikuti seorang detektif, Jang Hae-Jun, yang menyelidiki kasus kematian misterius seorang pria. Dalam proses investigasi, ia bertemu dengan Song Seo-Rae, istri pria tersebut. Awalnya ia mencurigai Seo-Rae, tetapi hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih rumit.


Keterasingan dan Kesepian Jang Hae-Jun

Sebagai detektif yang berdedikasi penuh, Jang Hae-Jun selalu memberikan 100 persen dalam pekerjaannya. Namun, di balik kesuksesannya, ia merasakan kehampaan yang mendalam. Rutinitasnya yang penuh tekanan menjauhkan dirinya dari istri dan orang-orang terdekat.

Meskipun masih berkomunikasi dengan istrinya, hubungan mereka terasa kosong dan kehilangan ikatan emosional. Rumah, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan, hanyalah tempat untuk tidur dan mandi baginya. Kesepian Hae-Jun bukan karena ia tidak dikelilingi orang, tetapi karena ia tidak memiliki koneksi emosional yang berarti.

Keterasingan dan Kesepian Song Seo-Rae

Song Seo-Rae, seorang imigran dari China, juga menghadapi kesepian dalam bentuk yang berbeda. Pernikahannya dengan pria Korea Selatan seharusnya membawa kebahagiaan, tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Suaminya bersikap kasar dan tidak memberikan kenyamanan, membuat Seo-Rae merasa terisolasi

Sebagai seorang imigran, ia juga menghadapi kesulitan budaya dan bahasa yang semakin memperparah keterasingannya. Rumah bukan lagi tempat aman, melainkan ruang isolasi yang membuatnya semakin tertekan. Dalam upayanya bertahan, Seo-Rae sering menggunakan manipulasi untuk menciptakan koneksi dengan orang lain, termasuk dengan Hae-Jun.


Pertemuan Dua Jiwa yang Terluka

Ketika Hae-Jun dan Seo-Rae bertemu, mereka saling mengisi kekosongan yang ada dalam hati masing-masing. Namun, hubungan mereka tidak lebih dari pelarian dari masalah pribadi yang mereka hadapi.Sebagai detektif, Hae-Jun harus tetap profesional, sementara Seo-Rae membawa beban masa lalu yang sulit dilepaskan. Hubungan mereka menjadi simbol bahwa meskipun dua orang memiliki kesamaan nasib, tidak berarti mereka dapat bersatu.

Makna dari Keterasingan dan Kesepian

Film ini menunjukkan bahwa kesepian bukan hanya tentang ketidakhadiran orang lain secara fisik, tetapi juga ketidakmampuan untuk menemukan koneksi yang memberikan makna. Keterasingan bisa terjadi di tengah keramaian, saat kita merasa tidak ada tempat untuk berbagi atau merasa dimengerti.

Decision to Leave bukan hanya film drama misteri, tetapi juga pencarian makna hidup dan hubungan antar manusia. Park Chan Wook dengan brilian menggambarkan bahwa tidak selamanya yang memiliki kesamaan bisa bersatu, karena terkadang, kita perlu menyelesaikan masalah dalam diri sendiri terlebih dahulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline