Prolog
Azka adalah seorang kutu buku yang belum pernah jatuh cinta. Kehidupannya di sekolah Quart School berjalan biasa saja sampai dia bertemu secara tak sengaja dengan seorang gadis bernama Syifa di perpustakaan. Pertemuan itu akan mengubah hidup Azka selamanya. Bagaimana cara Azka mendekati gadis itu, dan bagaimana pula gadis itu mengubah hidupnya?
-------------------------------------------
Aku kembali ke kelas untuk mengambil tas hari itu sambil tersenyum, kawan. Aku pulang ke rumah, sepanjang jalan juga tersenyum, kawan. Aku makan siang sambil tersenyum. Aku tidur siang sambil tersenyum. Aku ngemil sore hari sambil tersenyum. Aku mengerjakan PR untuk besok sambil tersenyum. Aku siap-siap tidur dalam keadaan tersenyum. Aku berbaring sambil tersenyum. Aku memejamkan mata sambil mengingat siksa neraka.
“Hei Azka, kalau menguap tuh, mulutnya ditutup, nanti dimasuki setan. Hihihi, seram.”
“Eh kamu tahu namaku?”
“Tentu, Lia yang memberitahu.”
“Jadi, sekarang kita berteman?” aku menyorongkan tangan pada gadis itu, kami sedang berjalan menyusuri lorong, balik dari perpustakaan menuju ke kelasku.
“Tentu, senang bisa berteman denganmu, Az.” Gadis itu hendak menyalamiku, dan tepat saat telapak tangannya yang putih bersih itu hendak bersentuhan dengan telapak tanganku, aku terbangun.
Siksa neraka, siksa neraka, siksa neraka.