Menghadapi akhir bulan bukanlah perkara mudah, apalagi untuk mahasiswa jomblo yang pada akhir bulan harus menelan pil pahit tentang kenyataan bukan hanya hatinya yang kosong, namun juga dompetnya. Tentu, kenyataan ini memaksa para kaum militan-kesepian harus memutar otak agar dompetnya tetap terisi oleh lembaran rupiah walaupun dengan senyum lecek Pattimura sekalipun. Toh bagi mereka, sedikit apapun isi uang di dompet mereka, mereka harus tetap hidup dengan lembaran itu.
Banyak hal sebenarnya yang bisa dilakukan oleh para pejuang balikan untuk mengais rupiah di tanggal tua, yang mencekik leher perlahan dan membuat radang pada tekukan dompet. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menganulir serangan radang tekukan dompet pada akhir bulan.
Membuka Jasa Pengerjaan Tugas
Kamu seorang mahasiswa yang sering melihat FTV? Seandainya benar, jaminan umpatan adalah sesuatu hal yang Haq yang akan melontar dari mulutmu dengan garang bahkan lebih garang dari seorang Ahok sekalipun. Lah bagaimana tidak, wong semua adegan perkuliahan di FTV itu Bullshit!
Mana ada perkuliahan yang isinya cuma datang, mendengarkan dosen ceramah, lalu jalan bersama gebetan. Kampus mana yang seperti itu? Tidak ada. Pada dunia realitas, tentu perkuliahan akan selalu diisi tugas yang bahkan bisa mencapai level dimana Tuhan lebih berbaik hati pada hambaNya daripada Dosen pada mahasiswanya. Pernah merasakan dosen memberi ujian yang tidak masuk akal pada mahasiswanya, kalau ditanya seperti itu tentu saja anak tekniklah yang bersorak paling serempak mengucap kata tanda setuju dengan wajah geram.
Nah, setelah menyadari realitas diatas kini adalah tugas kalian, wahai para mahasiswa kesepian untuk mengais rupiah. Alih-alih membuka jasa pengerjaan tugas untuk membantu merawat dompet agar tidak sakit dan ngilu karena tidak terisi oleh rupiah, usaha ini juga bisa dijadikan peluang untuk mencari kenalan bahkan gebetan. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui bukan? kenapa tidak memulainya dari sekarang?
Menulis Puisi Cinta
Bukan hal yang salah untuk seorang jomblo menulis puisi cinta. Jangan kucilkan jomblo yang setiap hari bergulat dengan pena dan kertas. Baiklah kalau dikatakan udik karena masih bergelut dengan media konvensional, pena dan kertas akan saya ganti saja dengan mouse dan laptop.
Pasti akan ada pertanyaan yang menyambar dengan cepat “Untuk apa jomblo menulis puisi cinta, sia-sia.” Kalimat seperti ini tidak akan lagi tertuju pada jomblo jika bisa menguangkan puisi-puisinya.
Cara paling mudah adalah dengan menjualnya kepada para (calon) pasangan. Biasanya kaum adam akan sibuk menulis kalimat apa yang akan dilontarkan kepada kaum hawa, nah disinilah peran para jomblo yang punya sedikit keahlian dalam menulis untuk mengais rupiah dari kesusahan mereka atau kalau mau, bisa kirim puisi essai ke Denny JA, lumayan bayarannya. Tawarkan mereka sebuah puisi untuk proses penembakan mereka. Patok harga yang wajar saja, kalian sama-sama mahasiswa kere! Jangan saling membunuh.
Jadilah Kontributor untuk Media