Lihat ke Halaman Asli

"Kacaunya" Polling Facebook yang Memenangkan Ahok-Djarot

Diperbarui: 25 Desember 2016   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kacaunya" Polling Facebook yang Memenangkan Ahok-Djarot

Dalam panasnya isu Pilgub DKI, tetap saja terjadi peristiwa yang lucu-lucu. Ya, gimana gak lucu, survei pemilih kok disandingkan dengan pooling facebook?  Setelah kejomplang di banyak survei,  keluarlah polling Facebook Lead yang memenangkan Ahok-Djarot. Hello?

Gak usah jauh-jauh menelisiknya. Dari basis datanya saja deh. Intrans menyebut basisnya pengguna facebook yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Trus  Direktur Intrans Andi Saiful Haq menyebut bahwa hasil pollingnya ini mewakili 12-15 juta pengguna Facebook di DKI Jakarta [1]

Kelihatan kan? Dari basis datanya saja masih tidak valid. Antara 12-15 juta pengguna Facebook di DKI Jakarta . Ada ketidak akuratan sebesar 3 juta pengguna akun facebook di sana. Itukah yang mau diklaim? Hallo?

Lagipula pengguna facebook sampai 12-15 juta di DKI itu sebenarnya amazing. Survei  Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut sampai akhir 2014, pengguna internet di DKI Jakarta itu 5,6 juta orang [2] Masak sih dalam tempo kurang dari dua tahun naik hampir  3 x lipat?

Lagipula, jumlah penduduk jakarta saat ini masih 10 juta-an orang. [3] Lha kok bisa, penduduknya cuma 10 juta-an orang (termasuk bayi dan balita yg enggak mungkin bikin akun facebook), tetapi ada12-15 juta pengguna Facebook di DKI Jakarta ?

Bagaimana ceritanya ini Pak Mukidi?

Artinya, besar kemungkinan yang ikut pooling Intrans itu bukan cuma warga Jakarta, tapi orang2 yang tinggal di Botabek tetapi sehari-hari beraktivitas di DKI Jakarta. Kan sering tuh, akun-akun facebook pakai domisili Jakarta, padahal tinggalnya di Botabek.

Yang paling parah ya, kalau yang diikutkan pooling ini adalah akun-akun palsu, baik dari sisi keberadaannya maupun domisilinya.

Jadi, logika pikirnya, basis data yang tidak tepat akan menghasilkan hasil yang tidak tepat. Ya, iyalah, ada ketidakjelasan jumlah populasi sampai 3 juta akun gitu loh.

Kalau mau dibandingkan aple to aple dengan hasil survei Pilkada DKI Jakarta dari lembaga2 survei itu ya jelas gak bisa.  Makanya  Instrans ngaku kalau hasil pollingnya  gak bisa merepresnetasikan seluruh pemilih di DKI Jakarta.

Ya, ialah. Pemilih Pilkada DKI Jakarta tidak sama dengan pengguna facebook di DKI Jakarta. Jauh amir bedanya.  Jauh amir bedanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline