Lihat ke Halaman Asli

TIM PKM RSH Menelusuri Dampak Penggunaan ChatGPT pada Pendidikan melalui Wawancara Dinas Pendidikan

Diperbarui: 19 Juli 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Dinas Pendidikan Kota BogorSumber : Dokumentasi Pribadi

10 Juni 2024- Tim Educative GPT dari IPB University telah melakukan turun lapang ke Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk melakukan wawancara dengan Irvan Ferdian, S.H. Beliau adalah seorang staf di bidang analisis pelayanan publik, Dimana beliau berfokus pada sistem informasi dengan menerima berbagai pengaduan, saran, dan permintaan layanan publik kepada dinas pendidikan kota bogor. 

Dalam diskusi kita membicarakan mengenai penggunaan ChatGPT pada siswa sekolah menengah atas (SMA). Dalam hal ini beliau menjelaskan bahwa di zaman perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, ChatGPT menjadi salah satu kecerdasan buatan yang sangat banyak digunakan terutama dalam bidang pendidikan, dalam peningkatan akses informasi, mempersonalisasi pembelajaran, dan mendukung siswa dalam pemgembangan keterampilan yakni dengan mengakses ChatGPT untuk bisa mengeksplorasi materi pembelajaran dan membantu mengerjakan tugas sekolah. Tercatat hingga wawancara ini dilakukan, belum terdapat temuan pengaduan terkait penggunaan ChatGPT karena penggunaannya masih dalam tahap wajar.

Namun, masih dibutuhkan pengawasan agar peserta didik tidak melakukan penggunaan secara berlebihan jelas beliau. Maka dari itu, kita perlu menjaga kiat- kiat untuk mencegah penggunaan chatgpt secara berlebihan/ over dengan menggunakan turnitin sebagai website untuk pengecekan plagiarisme. Dalam hal lain chatgpt juga membantu guru dalam pendidikan sebenarnya karena siswa dapat mengakses apa saja selain yang diajarkan di sekolah jadi dapat mengeksplorasi lebih banyak lagi pembelajaran layaknya seperti aplikasi ruang guru. Jadi tergantung penggunanya sendiri bisa bijak atau tidak dalam penggunaan chat gpt.

Menurut pak irvan secara makro perlu pendampingan, edukasi dan wawasan agar memanfaatkan teknologi menjadi lebih baik. 

"Kita tidak bisa membendung arus teknologi yang sangat pesat ini, hanya saja kita bisa melakukan dari sisi kebijakan dalam pemanfaatan penggunaan dan pendampingan dalam penggunaannya, karena banyak sisi baiknya, jadi diperlukan edukasi dan pembekalan yang baik sehingga dapat memanfaatkan teknologi kepada sisi baiknya (arah positif)"

Integrasi Teknologi dengan perkembangan kurikulum menjadi peluang baru bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas. ChatGPT hadir untuk menjadi alat yang memberikan bantuan bukan ancaman untuk siswa sekolah menengah atas (SMA).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline