Reuni Kawan Seperjuangan.
Bu Ino, Nenek Ino atau Suster Ino itu panggilan kami dan warga memanggil Suster Inoue, RSCJ. Saya mengenal Suster Inoue sejak tahun 1990 bersama komunitas biarawati atau suster Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia.
Awalnya saya berkenalan dengan komunitas suster RSCJ karena saya kursus Analisa Sosial tahu. 1990. Pada pelatihan Analisa Sosial itu ada dua orang suster RSCJ menjadi tutornya. Kami pesertanya adalah pekerja sosial dan dikarantina selama satu bulan penuh.
Saya lalu dikenalkan pada Bu Ino pada tahun 1991 karena ingin ikut aktif dalam pelayanan pada masyarakat miskin di Jakarta. Saat itu akhirnya saya mengajak dan mengenalkan Bu Ino pada komunitas anak jalanan Jakarta yang saya dan Ary kawan di Institut Sosial Jakarta (ISJ) dampingi.
Memang pada masa itu saya dan mas Ary menjalankan program advokasi hak anak, anak jalanan di ISJ. Bu Ino bersama kami mendampingi dan belajar bahasa Indonesia dari anak jalanan kami dampingi.
Hasilnya adalah bahasa Indonesia tata bahasanya seperti bahasa anak jalanan, yang menarik juga mengagetkan. Ketika ISJ dibubarkan Bu Ino, tahun 2000 ikut mendirikan FAKTA. Tahun 2018 Bu Ino harus kembali Jepang dan ditarik berkarya di kota Tokyo oleh Kongregasi RSCJ. Saya dan mas Ary aku
Hari ini Bu Ino datang bersama Toyama seorang pekerja sosial dari Jepang yang aktif mengadvokasi para korban proyek Bendungan raksasa Koto Panjang di Sumatera Barat. Saya dan pak Ary terakhir bertemu tahun 2019 sebelum Pandemi COVID, sedangkan dengan Toyama terakhir pada tahun 2015. Kami kembali bertemu di Tokyo atas undangan pemberian Yayasan Abe, PM Jepang ketika itu. penghargaan masyarakat Jepang yang berkarya untuk anak-anak di Indonesia.
Hingga siang kami di kantor FAKTA mengadakan reuni kecil sesama pejuang kemanusiaan. Bersama Bu Ino dan Toyama kami makan Nasi Goreng dan Sate Ayam siang di FAKTA makanan favorit mereka.
Kami saling bercerita pengalaman bersama dan pekerjaan pelayanan advokasi setelah kami sudah berpisah tempat tugas kami di Jakarta dan bu Ino serta Toyama di Jepang. Pagi hingga siang tadi menjadi kesempatan kami mengenang pengalaman bersama dan reuni kawan seperjuangan kemanusiaan untuk melepas rindu .
Semua cerita adalah kenangan sejarah dan energi kami dalam melakukan pelayanan. Kenangan dan semangat kami ceritakan adalah energi juga untuk teman-teman muda pekerja sosial di FAKTA.
Banyak teman muda saat ini bergabung di FAKTA. Terima kasih Tuhan pernah mempertemukan kami dan menyatukan kami dalam kerja pelayanan kepada sesama dan kami diberi keberuntungan masih sama-sama hidup sehat.