Kumpul Keluarga Besar Nainggolan Lumban Siantar.
Mungkin banyak kawan kawan yang tidak tahu bahwa saya ini adalah keturunan Nainggolan Lumban Siantar. Kami keluarga Batak, Tapanuli Utara, marga Nainggolan ada lima keturunan yakni: Lumban Siantar dan Hutabalian, Lumban Raja, Parhusip, Lumban Tungkup dan Batuara. Tapi jangan tanya saya lagi kelanjutannya. Nah saya lebih suka memasang marga saya adalah Nainggolan karena asal utamanya adalah Nainggolan. Saya juga bangga dengan memasang marga saya Nainggolan saja dan mewakili semua Nainggolan.
Semalam saya ikuta menghadiri pernikahan adik saya Boris Nainggolan dengan Nadia di daerah Lembang, Bandung, Jawa Barat. Banyak saya bertemu dengan keluarga besar Nainggolan dari Jakarta dan Bandung, Medan, Samosir serta Bogor. Agak jarang saya ikut menghadiri acara keluarga sebelumnya jadi jarang Pulan bertemu dengan keluarga Nainggolan. Dalam acara pernikahan Boris semalam saya bertemu keluarga Nainggolan yang pernah saya kenal dan dikenalkan almarhum ayah beberapa puluh tahun lalu. Senang rasa bertemu setelah tidak jumpa lama sekali.
Banyak keluarga yang sudah tua dan senior usianya tapi tetap ingat ketika saya sebutkan nama saya, Si Tigor. Ya mereka sangat mengenal almarhum bapak saya yang dipanggil, bapaknya si Tigor karena saya anak pertama bapak saya. Saya puaskan semalam bertemu, melepas rindu, nyanyi dan berjoget bersama. Begitu hangat dan akrab suasana semalam. Ada yang dari keturunan sangat senior hingga yang yang Nainggolan milenial.
Sabtu Minggu lalu juga saya berkesempatan menghadiri sepupu Firdaus Siboro dan juga bertemu dengan keluarga besar Nainggolan. Banyak berjumpa dengan keluarga besar Nainggolan Lumban Siantar yang saya kenal sudah lama sekali. Kesempatan seperti acara pernikahan seperti ini memang kesempatan bertemu dengan keluarga besar untuk melepas rindu.
Ya saya selalu menuliskan nama saya adalah Azas Tigor Nainggolan selama ini. Semua kawan juga memang lebih mengetahui marga saya adalah Nainggolan. Bagi saya semua keturunan Nainggolan itu ya Nainggolan dan saya tidak membedakannya. Banyak juga kawan saya juga yang marga Nainggolan dari keturunan lain tetap menuliskannya Nainggolan saja. Menuliskan marga memang tergantung selera setiap orang, tapi saya lebih menyukai menjaganya dengan Nainggolan saja. Ya kami, Nainggolan juga marga lainnya ada beberapa yang mirip menjadikan semangat beragam tapi tetap satu. Beragam Nainggolan tetap satu Nainggolan. Nainggolan untuk Indonesia.
Azas Tigor Nainggolan (Astina), 13 Agustus 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H