Bus Transjakarta rusak dan kecelakaan terus.
Saya sudah kehabisan kata-kata untuk mengkritisi terus memburuk dan amburadulnya layanan bus Transjakarta. Sudah dua Minggu ini terus saja terjadi bus alami kerusakan dan kecelakaan saat beroperasi.
Bahkan hari Senin lalu bus Transjakarta saking bertabrakan di halte Cawang Jakarta Timur dan 2 orang (salah seorang pengemudinya) meninggal dunia dan 35 orang penumpang luka-luka.
Setelah itu ada lagi kecelakaan bus Transjakarta menabrak jalur pemisah (separator) jalur Transjakarta sendiri. Selanjutnya ada lagi bus Transjakarta menabrak sebuah warung.
Nah tadi siang, sekitar jam 14.00 wib di halte Transjakarta, Senen, Jakarta Pusat ada sebuah bus Transjakarta saat beroperasi mengeluarkan asap tebal dari bagian mesin belakangnya. Bisa jadi ada masalah dalam mesin bus Transjakarta tersebut. Semua kejadian ini jelas membuat warga atau pengguna Transjakarta ketakutan dan trauma jika menggunakan bus Transjakarta.
Ketakutan dan trauma itu bisa disebabkan beruntunnya kerusakan dan kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta. Tetapi sampai hari ini gubernur Jakarta, Anies Baswedan diam saja dan tidak meminta maaf kepada warga Jakarta dan tidak mengambil sikap.
PT Transjakarta adalah BUMD milik Pemda Jakarta, berarti gubernur Jakarta harus bertanggung jawab atas layanan buruk dan berbahaya Transjakarta belakangan ini.
Sudah seharusnya dan selayaknya gubernur Jakarta memeriksa manajemen dan mengganti semua jajaran direksi PT Transjakarta kare a sudah tidak baik lagi bekerja dan mengelola layanan Transjakarta. Sikap tegas harus dilakukan Anies Baswedan selaku gubernur Jakarta, karena dialah yang mengangkat para direksi PT Transjakarta. Segera ganti semua direksi Transjakarta agar ada perbaikan layanan Transjakarta, memberi layanan yang aman dan nyaman.
Jakarta, 4 November 2021
Azas Tigor Nainggolan.
Analis Kebijakan Transportasi.