Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lebih Dekat Batik Betawi Terogong

Diperbarui: 9 Desember 2019   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bu Siti Laela bercerita mengenai Batik Betawi Terogong (dari ki-ka: Mba Elisa-Bu Laela) Dok: Ladiesiana

Saat saya tiba di sentra pembuatan Batik Betawi Terogong, terlihat semua peralatan membatik sudah disiapkan. Seorang wanita paruh baya terlihat sedang bercengkrama dengan beberapa tamunya di gasebo depan sebuah rumah hijau lokasi tempat pembuatan batik. Pagi itu dia bercerita dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan padanya. Sesekali tampak mereka tertawa lepas, begitu cair dan bersahabat.

 Sebagian ada yang berkeliling melihat-lihat lingkungan sekitar pembuatan Batik Betawi di jalan Terogong III tersebut. Melihat-lihat koleksi kain yang sudah dibuat di rumah sang pemilik, Bu Siti Laela.

Tim Ladiesiana yang berkunjung ke Batik Betawi Terogong/dok: Ladiesiana

Tampak di gasebo digantung kain batik motif ondel-ondel dan abang none. Tentu dari motifnya saja sudah dapat dikenal kalau itu adalah batik khas betawi.

Saya dan teman-teman yang jadi tamu hari itu cukup terkejut dan excited saat tahu ternyata Betawi punya batik sendiri. Di kota metropolitan yang dipenuhi gedung pencakar langit, ternyata masih ada terselip kampung yang menjadi pusat pembuatan batik Betawi, melestarikan budaya agar selalu tetap eksis.

"Sebenarnya dulu ibu-ibu yang tinggal di Terogong adalah pembatik. Mereka membatik di sela-sela waktu senggang menunggu masa panen," jelas bu Laela sambil bercerita panjang lebar mengenai sejarah Batik Betawi Terogong yang kini dikembangkan dia bersama para keponakannya.

Daerah yang terkenal sebagai kawasan industri batik di Jakarta seperti Tanah Abang, Palmerah, Tebet, serta Kebayoran. Bahan-bahan ngebatik diperoleh ibu-ibu Terogong dari kawasan tersebut.

Batik Betawi Terogong ini berkembang pesat berawal saat pemerintah DKI Jakarta memberikan pelatihan membatik sekitar tahun 2012. Bu Laela dan beberapa keponakannya ikut jadi peserta. Guru pun didatangkan dan diinapkan di Terogong, di rumah bu Laela selama 3 bulan, selama masa pelatihan.

Meskipun singkat, ternyata inilah jalan menuju mengembangkan ekonomi kreatif bagia warga di Terogong. Karena keinginan untuk mempertahankan budaya batik Betawi sangat tinggi, Bu Laela bersama keponakannya melanjutkan pembuatan batik setelah pelatihan membatik usai.

Foto bersama Bu Laela Pemilik Batik Betawi Terogong/dok:pribadi

Dari pameran ke pameran, akhirnya batik Betawi Terogong dikenal. Tidak hanya warga Jakarta atau lokal, tapi juga sudah mendunia. Tak jarang juga warga mancanegara datang sekadar membeli maupun melihat proses pembuatannya.

Motif yang ditampilkan di batik Betawi Terogong juga beragam. Tentu saja ada motif ondel-ondel, abang none, dan ikon kontemporer lainnya. Ada juga motif flora seperti buah mengkudu, daun semanggi, tapak liman, pohon pihong, kembang sepatu, dan banyak lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline