Lihat ke Halaman Asli

Kekal Itu Mahal

Diperbarui: 10 Mei 2019   04:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kusiratkan sebuah lelah hari ini

Saat mentari msih amat terik

Sempat terpental kalah, aku terpuruk

Sebab ia berlalu dengan parfum wangi

Kulenggamkan lagi bukti syukur ini

Sesaat  ia balut lipstik gurih

Dengan anggun memberi diri

Akh...Tuhanku mata ini terasa perihg

Bila tiba ajalku

Apakan ia berbuat biar kekal?

Pula amalnya tak begitu mahal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline