Dalam pengelolaan risiko keuangan di pasar global, lindung nilai alami, pengelolaan kas dan penyesuaian transaksi antar perusahaan, lindung nilai pendanaan internasional dan hedging mata uang melalui derivatif. Penyebab derivatif menjadi instrument lindung nilai ialah karakteristik kontrak yang melibatkan dua pihak dalam melakukan pembelian dan penjualan barang termasuk komoditas dan saham pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang disepakati saat ini. Perusahaan publik yang banyak menangani risiko semacam ini harus memastikan bahwa pengendalian risiko berjalan dengan baik. Sebagai pemenuhan kebutuhan ini, Lembaga keuangan telah memperkenalkan derivative sebagai instrument kontrak keuangan untuk melakukan lindung nilai atas investasi yang mereka lakukan.
Pengertian Derivatif
Derivatif merupakan kontrak keuangan yang nilainya diperoleh dari aset dasar, seperti saham, obligasi, komoditas, mata uang, atau suku bunga. Kontrak derivatif banyak digunakan oleh investor, pedagang, dan bisnis dalam melakukan lindung nilai terhadap berbagai risiko, seperti fluktuasi harga, pergerakan nilai tukar, atau peristiwa gagal bayar. Di sisi lain, derivatif juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kompleksitas, leverage, risiko pihak lawan, dan ketidakstabilan pasar.
Derivatif juga dapat diartikan sebagai kontak financial antara dua atau lebih piihak yang berkomitmen untuk membeli atau menjual aset atau komoditas yang disepakati sebagai objek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang menjadi kesepakatan bersama antara si penjual dan si pembeli.
Jenis Kontrak Derivatif
Terdapat empat jenis derivatif, yaitu :
- Forward
Forward merupakan kontrak yang mirip dengan kontrak futures, dimana pada perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada waktu tertentu di masa yang akan datang dengan harga tertentu. Perbedaannya, pada kontak future diperdagangkan pada lantai bursa sedangkan forward diperdagangkan pada pasar over the counter.
- Future
Futures merupakan sebuah kontrak atau perjanjian antar dua pihak untuk mengirimkan atau menerima instrument finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu penandatanganan kontrak. Go Short adalah sebutan bagi pihak yang menyetujui untuk mengirim sesuatu. Sedangkan Go Long adalah sebutan bagi pihak yang membeli kontrak.
- Swap
Swap merupakan kontrak yang disepakati untuk melakukan penukaran pembayaran di masa depan berdasarkan pergerakan harga atau tingkat yang disepakati bersama.
- Opsi
Opsi merupakan perjanjian yang memberikan kebebasan kepada pemegangnya dalam melakukan penjualan atau pembelian suatu aktiva pada harga tertentu selama suatu periode tertentu di masa depan.
Risiko Kontrak Derivatif di Pasar Modal
1. Volatilitas Pasar
Instrumen derivatif dapat dikatakan sangat rentan dengan perubahan harga aset acuan, dimana volatilitas pasar dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan dan potensi kerugian besar. Pelaku pasar wajib memerhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas pasar seperti peristiwa politik, berita ekonomi, atau sentiment pasar.
2. Risiko Kredit
Risiko kredit berlaku jika salah satu pihak yang telah menyetujui kontrak tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran sesuai kontrak. Pelaku pasar wajib melakukan analisis kredit yang cermat terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi derivatif.
3. Risiko Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan untuk membeli atau menjual kontrak derivatif dengan mudah tanpa mengganggu harga pasar. Likuiditas akan menjadi permasalahan jika terdapat kekurangan penawaran atau minat dari pelaku pasar untuk melakukan transaksi derivatif tertentu. Risiko ini bisa menghalangi kemampuan pelaku pasar untuk keluar dari posisi atau melikuidasi portofolio derivatif.
4. Risiko Operasional
Risiko operasional timbul dari kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau peristiwa eksternal yang dapat mengganggu proses pelaksanaan transaksi derivatif. Contohnya, kekeliruan dalam perhitungan atau pelaporan atau kebocoran informasi yang disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, pelaku pasar harus mempunyai sistem pengendalian yang kuat untuk mengurangi terjadinya risiko operasional.
5. Risiko Model
Risiko model berkaitan dengan penggunaan model matematika atau statistic dalam menilai harga dan risiko instrument derivatif. Kesalahan dalam model yang digunakan dapat menyebabkan kerugian akibat menghasilkan estimasi yang tidak akurat. Pelaku pasar disarankan melakukan validasi dan pengawasan yang ketat terhadap model yang digunakan.