Lihat ke Halaman Asli

Azalia Taimia

Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor

Keunikan Para Khulafaur Rasyidin Dalam Berdiplomasi

Diperbarui: 27 September 2022   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diplomasi yang dirangkain oleh para khalifah pengganti Rasulullah sangatlah beragam mulai dari khalifah pertama yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang pemuka agama dan pemimpin islam yang telah sangat dipercaya akan kalamnya ketika ia menceritakan kisah isra' mi'raj yang dilakukan Rasulullah. 

Abu Bakar adalah salah satu sahabt nabi yang selalu mengikuti kegiatan-kegiatan beliau, yang selalu berada di samping beliau dalam keadaan susah maupun senang. diplomasi yang dilakukan oleh Abu Bakar yaitu berkecimpung dalam peperangan seperti perang Uhud dan juuga Badar. 

Dalam peperangan itu Abu Bakar berusaha memposisikan sebagai musuh yang baik dan uga tidak melanggar hukum islam dalam berperang yang melawan anaknya sendiri bernama Abdur Rahman. Abu Bakar merupakan Amirul Hajj yang pertama dan telah menggantikan imam shalat sebanyak 17 kali. 

Dalam kepemimpinan beliau beliau mampu menyetarakah hak masyarakat untuk mengkritik tindakan yang dilakukan oleh elit politik, dan juga beliau menegaskan kepada para jabatan pemerintahan agar tetap di alan Allah dan tidak menyeleweng. 

Beliau menganggap dirinya sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin masyarakat yang harus berani, jujur, dan juga amanah. Evolusi pemberontakan dan pemurtadan salah satu jalan diplomasi yang dilakukan oleh Abu Bakar, dengan mengirim 11 ekspedisi ke berbagai wilayah dan memberangus orang-orang murtad.  

Selanjutnya diplomasi Umar bin Khattab, dalam kepemimpinan Umar istilah diplomasi menjadi perkembangan yang mulai meranjak naik, seperti adanya perjanjian yerussalem, dan perlindungan kepada kaum minoritas. 

Umar mengamankan negriya senndiri dengan pengusiran orang-orang yahudi dan nashrani.  

Utsman bin Affn khalifah ketiga yang memiliki kecerdasan yang tinggi dan juga kekayaan dari ayahnya. beliau menasihati kepada para gubernur untuk bersikap ramah kepada masyarakat. mengumpulkan pajak bagi para masyarakat dan juga menjalankan tugas sebagai pengabdian masyarakat adalah bentuk dari kegiatan kebijakaan yang dilakukan oleh Utsman saat menjadi khalifah. karna sifat beliau yang ramah beliau percaya bahwaa dengan keramahtamahan akan menciptakan sebuah administrasi pemerintahan yang baik. 

dengan memerhatikan hak asasi manusia di negaranya dan tradisi ini perlu diteruskan ke masa pemimpin setelahnya. Berbagai keberhasilan yang diraih oleh Ustman bin Affan dalam periode pertama pemerintahannya yaitu penumpasan pemberontakan yang mengambil kesempatan atas wafatnya Umar, Ustman pun melakukan perluasan kekuasaan daerah Islam, ia melakukan politik ekspansi dalam menaklukkan daerah-daerah beruapa Azerbaijan, Ar-Ray, Alexandria, Tunisia, Cyprus, Armenia, Tripoli, An Nubah, Kubah dan Kerman. 

dalam bidang ekonomi Utsman mendirikan sebuah lembaga perekonomian semacam Bank yang dahulu masih disebut Baitul Mal. sampai pada khalifah terakhir yaitu Ali Bin Abi Thalib, dalam masa pemerintahan beliau banyak kejadian yang dramatis terjadi, mulai adanya peperangan antar saudara dan konfrotaasi lainnya. 

Hal yang petama di lakukan Ali saat menjadi khalifah adalah kasus pembunuhan terhadap Utsman di kala itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline