Lihat ke Halaman Asli

Azalia Taimia

Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor

Rangkaian Tinta Assifarah Dinasti Abbasiyah

Diperbarui: 26 September 2022   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assifarah merupakan sebuah kata yang dikenal oleh masyarakat Makkah dahulu sebelum datangnya islam. Arti dari Assifarah adalah urusan kedutaaan yang menggambarkan suatu perilaku negosiasi, delegasi ke bangsa-bangsa untuk menyampaikan surat. Disini penulis ingin menceritakan rangkaian sejarah dari dinasti yang terkenal dengan keabsahan dan kelautannya ilmu pengetahuan, yaitu Dinasti Abbasiyah.  landasan yang dipegang para kaum muslimin yang berdiplomat adalah tentunya Al-qr'an dan sunnah serta syariat yang telah diajarkan fungsi dari diplomasi itu sendiri antara lain sebagai promoting negara asalnya, representating kepada negara penerima, negotiating antara negara-negara, dan juga protecting dan reporting. tujuan dari sebuah diplomasi yang dilakukan adalah untuk memperoleh informasi yang akuarat untuk dipertimbangkan dalam pembuatan suatu kebijakan luar negri ataupun dalam negri. memelihara hubungan baik kepada sesama manusia bahkan negara, dan juga kawasan, meningkatkan antara kedua belah pih dalam national interestnya masing-masing, bahkan dalam islam harus bertujuan Rahmatan Lil Alamin, adil bagi seluruh umat dan tidak adanya kecurangan. Karakter utama dari seorang diplomat muslik harus based on Rasullullah ajarkan kepada kita. menjadi seorang diplomat yang amanah, melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar, dan tidak melenceng dari syariatyang telah diajarkan. dalam surat al-mu'minun ; 8 menyatakan bahwa " dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dalam pikulan janji seorang diplomat membawa ambassadir dari negaranya untuk mencapai sebuah kepentingan nasional. Awal mula dinasti Abbasiyah berdiri diwarnai oleh seorang pemimpin yang bernama As-Saffah Bin Ali Bin Abdullah Bin Al-Abbas. Dinasti ini tercatat sebagai Dinasti terlama berkuasa hingga urutan ketiga dari dinasti lainnya, yaitu berkuasa dari 750-1258 M. nama-nama pakar yang mencetuskan dinasti Abbasiyah adalaha seperti, Abu Ja'far Al-mansur, Al-Hadi, Harun ArRasyid, Al-Makmun, Al-Muktasim, Al-Watsiq, Al-Mutawakkil. Khalifah yang pertama dari dinasti ini adalah Khalifah Abu Ja'far Almansur, yang memiliki sebuah karya ilmu sastra dan ilmu pengetahuan verkembang pesat. negosiasi yang dilakukan Al-Mansuradalah kepada kekaisaran Byzantium mengenai pajak. kemudian melakukan kerjasama dengan China dalam memajukan perekonomian. dan pada masa Al-Mansur masyarakat non-Arab bayak yang memeluk agama islam sendiri. kemudian ada Khailfah Abdul Abbas Al-Makmun adalah seorang anak dari Harun Ar-Rasyid. karena ia memiliki kekayaan hasil dari ayahnya masa kejayaan islam masi hangat di masanya. dia seorang khalifah yang bijak sana memiliki semangat yang berapi-api, dan juga memiliki intelektualitas yang tinggi. kegitan diplomasi yang di lakukan olehnya ialah, menghentikan timbulnya aringan pemberoktakan hingga terciptanya stabilisasi kdeamaian politik dalam negri. dalam artia peperangan nasional sudah ada sejak dahulu kala dan dapat diatasi dengan cara yang dingin. ia juga menertibkan urusan administratif negara dan menjaga kepercayaannya agar tidak adanya akses korupsi yang dijalankan oleh para pejabat yang berwenang. dan pada masanya dibentuklah sebuah baitul hikmah dan majlis munazarah untuk lembaga pendidikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline