Lihat ke Halaman Asli

Diana Azalia

Bukan penulis, hanya sekedar Hobi

Dobby's Interview Stories

Diperbarui: 8 Oktober 2020   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Hi... I'm Dobby, want to be friend?

Jadi sama seperti halnya Dobby yang luntang lantung setelah bebas dari keluarga Malfoy, gue juga gitu pas keluar dari tempat kerja gue yang lama. Yang tadinya uang gaji tiap bulan udah pasti ada, mendadak lenyap. Gue jobless, peri rumah yang tak punya rumah dan kacaunya lagi duit gue mulai menipis, meringis kek liat bawang kalau cek ATM.

Untuk pertama kalinya gue iri banget sama Dobby, karena doi ga perlu lama-lama jadi pengacara alias pengangguran banyak acara, ga lama kan doi kerja di Hogwarts, lahh gue ga punya temen kek Harry Potter. Setelah out, bersama Ex-Manager (sebut saja Sabar, red) kita bikin project membantu UMKM gitu, bikin system manajemen, dia yang negosiasi dan bagian perencanaan system, gue yang eksekusi. Duitnya lumayan dan waktu gue ga ke makan banyak, tapi tetep aja ga cukup buat hidup gue dan dua anak bulu gue.

Setelah puas menjadi karyawan partime, gue sama temen gue (sebut aja Takdir 0,01%), ngelamar kerja di perusahaan start up sebut aja perusahaan wkwk, dan langsung diterima kerja hari itu juga sebagai staff akuntansi, yang pada akhirnya gue juga bingung disana gue sebagai karyawan atau bukan, karena kontrak kerja gue ga jelas.

Akhirnya gue memutuskan untuk menganggap itu sebagai bagian dari Partime gue. Jujur selama gue kerja atau melancong sebagai partimer, belum ada yang bisa ngalahin gaji gue di perusahaan "wkwk", ini yang paling tinggi sejauh ini (kalau ada waktu bakal gue ceritain, kisah gue kerja di rumah bernama "wkwk" ini. it's so memorable). Karena satu dan lain hal, relationsh*t kita Cuma bertahan 2,5 bulan. Gue memutuskan untuk cari kerja dengan kontrak yang jelas. Titik. Fix, gue jadi pengangguran lagi, fix jadi peri rumah yang tak berumah. Ohh Dobby mesti sedang ngakak sekarang, liat kembarannya lagi-lagi ga ada kerjaan.

Demi dryfood yang terus tertuang dan demi perut yang perlu diisi dengan nasi kucing dan sate usus, gue dengan gencar dan penuh keyakinan, mengirim surat lamaran kerja ke perusahaan perusahaan yang membutuhkan bantuan gue. Mulai dari selatan sampe ke Utara, semua gue masukin. Dan kisah kali ini, gue bakal ceritain gimana lika-likunya gue sebagai Dobby, mencari rumah untuk gue hidup.

So, enjoy my interview story. Gue jamin loe bakal dapet sesuatu setelah baca cerita gue. Ntah itu rasa mual atau rasa pengen nyantet orang. Btw, photo profil sosmed gue, udah gue filter 20 kali, kemungkinan santetnya nyampe ke gue itu 0%. Hahahaha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline