Lihat ke Halaman Asli

Monkeypox, Gejala, Penularan, dan Upaya Pencegahan

Diperbarui: 30 September 2024   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Monkeypox   (MPXV) atau cacar monyet merupakan zoonotic orthopoxvirus  (OPX), sebuah  endemis  yang asalnya  dari  Afrika  Barat  dan  Tengah.  Gejala yang  ditimbulkan  berupa  benjolan  di  kulit wajah  dan  tubuh. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak erat dengan seseorang yang mengidap penyakit mpox. Kasus monkeypox ini pertama   kali  ditemukan  di  Provinsi   Equarie Zaire,    Republik    Demokratik    Kongo    (DRC), dengan  pasien  pertama  merupakan  anak-laki berusia 9 tahun.

Setelah Covid 19 pada tahun 2019 hingga tahun 2021, giliran penyakit cacar monyet yang ditetapkan sebagai pandemi global oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada tanggal 23 Juli 2023. Para ahli menyimpulkan bahwa penyakit ini memiliki banyak aspek yang "tidak biasa" dan memasukkannya ke dalam keadaan darurat global.

Kita wajib mengetahui ciri-ciri atau gejala mpox sendiri. Gejala mpox adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau selangkangan) dan ruam pada kulit. Ruam terjadi dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak awal demam. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, melepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras lalu rontok. Ruam cenderung muncul di wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata.

Gejala tersebut berlangsung sekitar 2-4 minggu dan berangsur pulih sendiri. Namun, ada beberapa individu yang mengalami komplikasi atau bahkan kematian, bergantung pada sistem imun kekebalan tubuh masing-masing individu tersebut. mpox dapat menyebar melalui kontak erat dengan orang yang sudah terlebih dahulu terkena mpox. Jika lingkungan tersebut telah terkontaminasi mpox, kita sebaiknya menghindari tempat tersebut dan jangan menyentuh apapun.

Selain itu, mpox dapat menyebar melalui percikan ludah atau cairan hidung. Penularan melalui droplet biasanya membutuhkan kontak erat yang lama, sehingga orang terdekat akan berisiko lebih besar untuk tertular

 Oleh karena itu, kita mempunyai kewajiban untuk mencegah penyebarannya, misalnya dengan menggalakkan hidup bersih dan sehat serta melakukan pengujian di fasilitas kesehatan terdekat. Kita harus bersama-sama membantu pemerintah untuk mencegah penularan dan penyebaran mpox ini.

WHO sendiri merekomendasikan beberapa penanganan penyakit monkeypox ini yakni melakukan Pengawasan, Pengujian    Laboratorium    serta manajemen    klinis        PPI    (Pencegahan    dan Pengendalian  Infeksi).  Selain itu, pemerintah juga berusaha melakukan upaya preventif untuk mencegah penyakit mpox.

Pertama, melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat melalui media ataupun Dinas Kesehatan Kota. Kedua, memberikan vaksin kepada masyarakat. Ketiga, menyiapkan Reagen RT PCR untuk mendeteksi gejala virus monkeypox

Berikut beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan mpox  yaitu menghindari hewan yang mungkin merupakan reservoir virus, seperti hewan yang sakit atau mati   yang   ditemukan   di   daerah   dimana   virus   penyebab   cacar   monyet   banyak ditemukan, menghindari tempat  tidur  dan  bahan  lain  yang  bersentuhan  dengan  hewan  yang  sakit, menjaga jarak dan kontak fisik dengan pasien yang sedang sakit atau tidak boleh berada di dekat siapa pun yang mungkin sakit.

Selain itu, kita bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, makan-makanan yang jelas manfaat dan khasiatnya, mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, dan segera memeriksa jikalau sudah terdapat gejala mpox di layanan kesehatan terdekat.

KATA KUNCI  : Gejala, Masyarakat, Mpox, Pemerintah, Pencegahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline