Oleh : Utiatul Yulia
Akhir-akhir ini banyak sekali kurangnya rasa empati masyarakat terhadap suatu kejadian darurat sebagai contoh ketika seseorang yang akan tenggelam, Dia membutuhkan pertolongan, dilokasi kejadian sebenarnya banyak orang yang melihat atau mengetahui peristiwa itu tetapi mereka bersikap apatis dan mereka beranggapan bahwa akan ada orang lain yang menolong.
Sekarang banyak sekali perilak seperti itu, ketika seseorang dalam keadaan kesulitan mereka justru memvideo kejadian itu,kemudian memviralkannya tanpa menolong orang tersebut.Fenomena itu disebut Bystander Effect.
Bystander effect juga bisa di sebabkan pengaruh dari orang lain yang dijadikan sebagai patokan dalam menginterpretasi situasi dan mengambil keputusan untuk menolong, atau merasa dirinya dinilai oleh orang lain dan risiko membuat malu diri sendiri karena tindakannya menolong yang kurang tepat akan menghambat orang untuk menolong.
Fenomena Bystander Effect menyebabkan kegelisahan bagi moral dan nilai-nilai kepedulian. Islam telah mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk tolong menolong dalam berbuat baik yang dijelaskan pada surah Al-Maidah ayat 2. dalam tolong menolong tidak ada ukuran yang ada hanya ketulusan.
Dalam Surah Al-Maidah Ayat 2 manusia diperintahkan untuk hidup tolong-menolong dan saling membantu dalam kebajikan dan takwa.Untuk menyempurnakan perintah tersebut,Allah melarang memberikan bantuan terhadap kegiatan yang mengandung keburukan dan maksiat.
....
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (Q.S.Al-Maidah ayat 2)
Fenomena Bystander Effect sudah sering terjadi dalam masyarakat,bahkan fenomena ini semakin meningkat di era modern yang identik dengan sikap individualis,dan teknologi.Ketika seseorang dalam keadaan sulit atau darurat baik itu suatu musibah,bencana,dan lainnya masyarakat perlu ikut andil dalam sikap solidaritas salah satunya yaitu dengan saling menolong atau membantu.
Tidak jarang kita temukan orang-orang yang hanya mengamati suatu kejadian tanpa membantunya,mereka hanya menonton,mengamati,dan mengambil gambar kejadian tanpa membantunya yang pada akhirnya menimbulkan korban dan penyesalan.
Mereka bersikap apatis,yang mungkin memiliki suatu alasan tidak menolongnya,atau mereka berkeyakinan bahwa akan ada orang yang menolong,mereka takut jika menolongnya akan menimbulkan masalah yang baru dan mereka merasa tidak pantas,dan masih banyak alasan lainnya mereka bersikap apatis kepada orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
Fenomena psikologi sosial ini sering terjadi.Padahal memberikan pertolongan harusnya tidak ada keraguan,dan menolong adalah tanggung jawab bagi semua manusia.
Di Era teknologi yang sangat maju ini,dengan hadirnya sosial media banyak sekali informasi mengenai peristiwa-peristiwa darurat baik itu musibah yang dialami oleh individu ataupun kelompok,misalkan dalam aplikasi tiktok,twitter,Instagram yang memperlihatkan seseorang pingsan di tengah kerumunan publik,tapi tidak ada yang menolongnya,mereka lalu lalang begitu saja dan merasa takut dan apatis,mereka memiliki alasan untuk tidak menolongnya,padahal pertolongan itu dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dengan cara yang tepat.