Awalnya ku kira terlahir sebagai seorang introvert adalah suatu kutukan, suatu kecacatan, bongkahan kesedihan yang tak dapat diurai karena tidak semua insan mau mengerti. Bagaimana tidak, seorang introvert dipandang sebagai seseorang yang anti-sosial dan suka menyendiri. Ketika hampir semua orang mencintai keramaian, aku justru merasa disembelih oleh hingar bingar itu.
Dalam damai, aku ramai
Aku ramai
Ramai dengan aneka ukara
Yang berpesta pora dalam kepala
Aku menyendiri
Tapi aku tak sendiri
Aku berkongsi
Berkongsi dengan diriku sendiri
Aku tak mau gaduh
Karena naluriku sudah cukup riuh