Membentuk generasi berkualitas menjadi pemimpin yang shalih, cerdas, sehat, dan peduli terhadap bangsa adalah suatu hal yang dapat direalisasikan meski untuk itu membutuhkan daya upaya yang cukup besar.
Untuk mewujudkan generasi berkualitas pada dasarnya diperoleh melalui proses pendidikan yang panjang, sepanjang kehidupan manusia. Disinilah dibutuhkan peran guru untuk melalui proses panjang tersebut. Saat seseorang menduduki bangku sekolah, saat itu juga guru mulai membimbing dan mengajarkan perilaku dan budi pekerti kepada murid dimana guru menjadi contoh teladan keseharian ketika berinteraksi di sekolah.
Guru sebagai pendidik sudah seharusnya memiliki kecerdasan yang optimal. Bagaimana menjadi sosok guru cerdas yang dapat mempersiapkan murid berkualitas?
Pertama, memiliki keimanan yang kuat. Guru memiliki keyakinan bahwa murid adalah amanah yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak di hari akhir. Guru menjadi teladan dan pastinya menjadi inspirasi bagi murid. Sebab dalam keseharian di sekolah guru lah yang setiap hari dilihat, ditiru gerak-geriknya secara langsung oleh murid sehingga ada ungkapan ’’guru digugu dan ditiru’’.
Kedua, penyayang. Guru memiliki sifat penyayang karena guru sebagai orang tua di sekolah yang memberikan kasih sayang, kehangatan, dan keamanan. Murid yang merasakan kasih sayang akan menunjukkan percaya diri dan kemampuan mengeksplorasi dunia baru dengan mudah.
Ketiga, memiliki kesadaran untuk mendidik murid sebagai aset bangsa. Guru yang baik tentu tidak hanya sebatas melakukan transfer ilmu saja. Akan tetapi dalam mendidik guru senantiasa mengarahkan muridnya untuk berjuang menjalankan perintah Allah SWT. Guru juga senantiasa memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungannya.
Keempat, mengetahui dan menguasai tentang konsep pendidikan. Seorang guru harus memiliki wawasan dan keilmuan yang tinggi. Guru harus terus memperkaya dirinya untuk memahami perkembangan ilmu pendidikan sesuai dengan zamannya. Sehingga tidak ada kata berhenti untuk belajar karena sejatinya menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat.
Terlebih lagi di setiap sekolah sudah menerapkan kurikulum merdeka, kurikulum yang memusatkan pada murid, kurikulum yang berfokus dalam pengembangan minat dan bakat murid. Sehingga guru harus terus belajar dengan berbagai cara, salah satunya bisa melakukan pelatihan mandiri yang disediakan oleh kementerian pendidikan dalam platform merdeka mengajar.
Peran sebagai guru bukanlah peran yang biasa-biasa saja, tetapi peran yang memiliki nilai strategi dalam kehidupan murid. Oleh karena itu perlu menjadi guru yang cerdas hingga terwujudnya murid yang berkualitas. Semangat sahabat guru hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H