Ketika Pak Supono minta tolong dibelikan sebungkus rokok, Tole dengan senang hati jalan kaki sampai warung depan. Tapi rasa-rasanya lama betul, bocah itu pulang ke rumah. Pastilah dia ngelayap dulu, batin Pak Supono. Pak Supono jadi gelisah karena mau membaca buku, kopi sudah jadi, tapi nggak ada rokoknya. Bibirnya klomat-klamut sambil makan angin.
Setengah jam berlalu. Akhirnya yang dinanti datang juga. Terdengar salam Tole dengan berteriak dari depan pagar. Sesampainya kembali di rumah, Pak Supono protes, kenapa tidak dibelikan sesuai merek rokok seperti biasanya. Sudah lama. Tidak sesuai pesanan.
"Loh, Bapak tadi minta belikan apa?" tanya Tole ketika Bapaknya protes.
"Rokok."
"Lha, itu apa? Permen?"
"Yaampun Tole, kamu kan tahu rokok Bapak. Kenapa bukan Gudang Beras Merah?"
""Bapak sih, brendit orientit. Aku kan belikan sesuai kebutuhan bapak. Rokok. Kan?"
"Loh ya, kamu itu. Bren itu sudah pasti terjamin."
"Terjamin apanya?"
"Ya kualitas. Pokoknya gampangnya rasanya enak. gak cepat habisnya, awet. Kamu nggak akan ngerti."
"Loh, Bapak itu ya, aku sudah lama-lama beli, nggak disyukuri."