Lihat ke Halaman Asli

Malam dan Perkelahian Kami

Diperbarui: 19 April 2021   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku selalu terjaga, tak pernah dapat terlelap, itu karena Malam dengan pekatnya seringkali mengajakku berkelahi satu lawan satu
Ia nampak payah dengan jubah usangnya yang compang-camping
Namun masih saja berani pasang senyum buas tersungging
Dikiranya dengan tampangnya itu aku kecut nyali
Dicobanya menerkamku, melumat sendi-sendiku
Dicobanya menanamkan kawat pekat berduri pada kepalaku
Dicobanya memadamkan pelita dalam dadaku
Yang makin hari kian redup
Namun masih dapat kujaga agar apinya tetap hidup
Kami bergumul, sepanjang waktu
Malam terus begitu, datang dan datang lagi tanpa henti
Aku tak peduli, kapanpun ia datang, pasti kan kuhadapi

April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline