Lihat ke Halaman Asli

Keberadaan Konten Kreator di Masa Pandemi: Analisis Industri Budaya dalam Pandangan Paul Hirsch

Diperbarui: 16 Juni 2023   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ayu Wulandari (1405620034)

MK. Sosiologi Kebudayaan

Prodi Pendidikan Sosiologi, FIS UNJ

Pendahuluan

Masa pandemi Covid-19 telah menghasilkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk perubahan kebudayaan masyarakat di seluruh dunia. Dalam keadaan lockdown dan berbagai kebijakan yang membatasi interaksi sosial membuat masyarakat menghabiskan waktunya di rumah. Kebijakan dari pemerintah yang membatasi pergerakan manusia memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap industri hiburan sehingga acara yang diadakan secara langsung seperti konser, festival, dan pertunjukan seni menjadi batal atau ditunda. 

Hal ini mengakibatkan acara konser dan pertunjukan seni diadakan secara online melalui jaringan internet. Masyarakat yang merasa jenuh dan bosan ketika masa pandemi membuat mereka mencari cara untuk menghibur dirinya secara virtual dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Perubahan-perubahan tersebut akan berdampak secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang terhadap kebudayaan di masa depan setelah pandemi berakhir karena manusia sudah terbiasa dengan cara baru yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Di masa pandemi, sebagian masyarakat menghibur diri dengan cara menonton dan menikmati berbagai budaya hiburan yang tersedia secara virtual, namun sebagian yang lain justru menyalurkan kreativitasnya dalam mengisi waktu luang di masa pandemi dengan membuat sebuah konten yang memanfaatkan ruang terbuka dan tempat umum lainnya dengan suasana yang cukup sepi. Oleh sebab itu diperlukan media yang bisa menjadi wadah penyaluran kreativitas para content creator secara online, salah satunya yaitu YouTube. 

Media ini dikonsumsi sebagian besar masyarakat dari berbagai kalangan, baik itu pelajar, mahasiswa, peneliti, maupun masyarakat umum lainnya. Dilansir dari situs databooks.vom (2020) menyebutkan bahwa media sosial yang paling favorit digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu YouTube dengan persentase 88%. Berdasarkan hasil penelitian Wiryany (2020) juga menyatakan bahwa dari tahun 2015 hingga sekarang adalah masa kejayaan bagi YouTube sebagai media sosial nomor satu yang digunakan oleh masyarakat seluruh dunia. 

YouTube merupakan sebuah aplikasi/situs yang bertujuan memudahkan penggunanya untuk berbagi video yang mereka hasilkan ataupun hanya sekedar menonton dan menikmati video orang lain. Berbagai jenis video yang tersedia di YouTube secara lengkap dapat diakses secara gratis oleh masyarakat, mulai dari video amatir yang dibuat oleh pengguna hingga video karya produsen industri musik dunia. Dengan adanya YouTube dapat menghasilkan berbagai produk budaya populer seperti musik, film, vlog, tutorial, komedi, dan lain sebagainya. 

Pada awalnya, YouTube hanya digunakan untuk penyaluran kreativitas dan mengekspresikan diri para kreator. Namun pada perkembangannya kini mengalami perubahan yang digunakan untuk kepentingan materiil dan ketenaran. Para kreator lebih memilih untuk membuat konten yang sedang trend untuk menyesuaikan kebutuhan pasar daripada konten yang mereka inginkan. 

Pembahasan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline