Lihat ke Halaman Asli

Membuat Kelas Menjadi Komunitas Belajar yang Produktif ala Carolyn Barnes

Diperbarui: 9 April 2018   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dewiratnaefendi.wordpress.com)

Membuat kelas menjadi komunitas belajar yang produktif merupakan salah satu hal penting yang dapat dilakukan seorang guru, bahkan mungkin lebih penting dari praktik-praktik yang digunakan dalam aspek-aspek formal pengajaran.

Komunitas pembelajaran kelas mempengaruhi keterlibatan dan presentasi siswa, dan hal ini menentukan bagaimana kelas tersebut akan berkembang dari kumpulan individu menjadi kelompok yang kompak yang dicirikan dengan harapan-harapan yang tinggi, hubungan yang penuh perhatian dan inkuiri yang produktif.

Akan tetapi, menciptakan komunitas belajar yang positif bukanlah hal yang mudah, dan juga tidak ada resep mudah yang akan memastikan keberhasilannya. Alih-alih, hal tersebut merupakan proses melakukan banyak hal dengan baik dan memiliki keberanian untuk menciptakan kelas yang berbeda dari banyak kelas yang ditemukan di sekolah.

Nah, mari kita mulai proses ini dengan melihat Carolyn Barnes, seorang guru yang melakukan aspek pekerjaan dengan sangat baik. 

Carolyn Barnes, seorang yang menyayangi murid-murid kelas limanya. Beliau sudah mengajar tiga tahun di sekolah Woodville. Neliau membentuk kelasnya menjadi sebuah komunitas belajar, dan beliau bahagia katena mampu memfokuskan pada kebutuhan belajar yang sesungguhnya dari para muridnya daripada tersita dengan masalah-masalah pengelolaan kelas.

Beliau percaya bahwa kelas nya merupakan masyarakat demokratis yang dimana beliau dan para siswanya belajar mengenai diri mereka sendiri dan dunia sekitar mereka. Beliau melihat dirinya memainkan dua peran yaitu pemimpin dan peserta dalam komunitas keilmuan yang mereka bangun bersama.

Barnes percaya bahwa apa yang dipelajari harus dibangun secara sosial dan bahwa apa yang dibangun tersebut mempwngaruhi apa yang mungkin dipelajari. Beliau mendapati dirinya sendiri sering kali merefleksikan antara memulai tindakan dan merespons inisiatif siswa di dalam kelas. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline