Lihat ke Halaman Asli

Tiduri Aku!

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Digelayuti kotoran-kotoran tikus yang mengering menggumpal

Bantal-bantal telanjang begitu kecoklatan usang

Sepi sekali rasanya, hingga tak ada bedanya antara pagi, siang, sore, dan petang

Aku begitu sendirian dan tidak diperhatikan

Tidak lagi dimandikan sebulan sekali

Tidak lagi digantikan jubahnya dua minggu sekali

Aku senang dulu, ketika jam tidur siang tiba

Terik matahari begitu membuat bocah itu begitu berkeringat, dan membasahi permukaan tubuhku

Malam harinya, Ayahnya pulang, dan lebih senang bergulung di atas ku dengan dada polos, memakai sarung tanpa cawat

Haha, ya, aku tahu karena sering kali tak sengaja tersingkap ketika pulas sekali beliau terlelap

Bila tiba akhir pekan, pria yang masih gagah itu akan menghabiskan waktu lebih lama untuk sekedar menempelkan pipinya padaku, atau bermalas-malasan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline