Lihat ke Halaman Asli

Aku Adalah Hujan

Diperbarui: 29 Februari 2020   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanyalah hujan yang ditakdirkan singgah sementara

Yang sempat menenangkan angin yang kering

Dan hujan terbuai dalam kesederhanaan itu

Sampai angin itu menemukan pelangi

Yang lebih indah dari sekedar hujan

Yang lama-lama terasa menjemukan

Hujan tetap tidak mau pergi

Dengan egois tetap berusaha agar angin itu kembali

Mencoba melawan takdir, kalau hujan hanyalah sementara

Tetapi suatu saat dia tersadar

Angin yang damai dengan pelangi adalah perpaduan yang menyejukkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline